PPDB SMP 2025, Disdikbud : Kuota Sekolah Besar Ditambah, Pemerataan Jadi Prioritas

Pendidikan, Sosial120 views

KUNINGAN ONLINE – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP tahun 2025 di Kabupaten Kuningan diwarnai lonjakan jumlah pendaftar, khususnya di sekolah-sekolah favorit.

Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan mengambil langkah strategis dengan menambah kuota terbatas di sekolah besar, sekaligus mendorong pemerataan pendaftar ke sekolah-sekolah kecil.

Iklan

Kebijakan tersebut dibahas dalam rapat pada Selasa (1/7) bersama Kepala Disdikbud U Kusmana, Sekretaris Dinas Rusmiadi, Penanggung Jawab PPDB/SPMB Udin Khaerudin, dan Ketua MKKS SMP Adang Kusdiana. Hasil PPDB dijadwalkan diumumkan Kamis, 3 Juli 2025.

Kepala Disdikbud, U Kusmana, menyatakan kebijakan ini merespons aspirasi masyarakat dan keterbatasan daya tampung sekolah-sekolah besar.

Iklan

“Pendaftaran di sekolah favorit tak bisa menampung semua pendaftar. Maka, siswa yang tidak tertampung akan dialihkan ke sekolah-sekolah kecil di sekitarnya,” ujarnya.

Ia mencontohkan SMPN 2 dan SMPN 7 Kuningan yang masing-masing menerima lebih dari 465 pendaftar. Jika seluruhnya diterima, sekolah seperti SMPN 5 dan SMPN 6 terancam tak kebagian siswa.

Untuk itu, Disdikbud memutuskan mengalihkan lebih dari 100 siswa ke sekolah kecil, serta mengajukan penambahan kuota di sekolah besar dari 32 menjadi maksimal 38 siswa per rombongan belajar (rombel) kepada BBPMP Jawa Barat.

Persyaratan domisili tetap menjadi pertimbangan utama dalam seleksi, di samping jalur afirmasi dan prestasi.

Senada, Penanggung Jawab PPDB Udin Khaerudin menyebut bahwa kebijakan ini merupakan bentuk adaptasi terhadap kondisi lapangan.

“Di satu sisi ada sekolah yang kelebihan pendaftar, di sisi lain ada yang kekurangan. Maka Disdikbud harus hadir untuk menyeimbangkan,” ujarnya.

Ia berharap masyarakat memahami bahwa keterbatasan kuota membuat tidak semua pendaftar bisa diterima di sekolah pilihan utama.

“Namun, prinsip pemerataan akan memastikan seluruh siswa tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak,” pungkasnya. (OM)