Penyatuan HKTI, Hanyen Tenggono : Yang Penting Jangan Hilangkan Marwah Organisasi dan Mekanisme Daerah Masih Ditunggu

Informasi, Sosial1,534 views

KUNINGAN ONLINE – Ketua HKTI, Hanyen Tenggono, menyatakan sikapnya sejalan dengan pernyataan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko terkait penyatuan organisasi. Ia menegaskan bahwa mulai saat ini, tidak ada lagi dualisme dalam tubuh HKTI.

“Kalau kita berbicara HKTI, mulai saat ini tidak ada lagi dualisme. HKTI hanya satu, dan satu HKTI,” ujarnya kepada Kuninganonline.com, Selasa (1/7/2025).

Iklan

Hanyen menambahkan bahwa seluruh jajaran HKTI akan tunduk pada hasil keputusan Munas X. Namun, untuk mekanisme penyatuan dua kepengurusan di tingkat daerah, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut.

“Kita HKTI, berfatsun pada hasil kemarin. Apa pun yang sudah menjadi keputusan di atas, kita manut. Soal mekanismenya seperti apa, aturannya seperti apa, ya kita tunggu saja,” katanya.

Iklan

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga marwah organisasi dalam proses penyatuan ini.

“Yang terpenting bagi kita, bagaimana penyatuan dua kubu ini tidak sampai menghilangkan marwah HKTI,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, terpilih sebagai Ketua Umum HKTI dalam Musyawarah Nasional (Munas) X HKTI dan Kongres Tani Indonesia yang digelar di Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Jumat, 27 Juni 2025.

Organisasi terbesar di Indonesia Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang semula dualisme kepimpinan akhirnya resmi berakhir.

Penetapan Sudaryono, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Pupuk Indonesia, menjadi langkah penting dalam menyatukan kembali organisasi petani terbesar di Indonesia ini.

Kesepakatan tersebut diperkuat dengan dukungan dari dua tokoh nasional, Moeldoko dan Fadli Zon, yang sebelumnya berada di dua kubu kepemimpinan berbeda. (OM)