
KUNINGAN ONLINE – Memasuki pergantian musim penghujan terhadap musim kekeringan di Kuningan, mendapat tanggapan dari Direktur Perumda Tirta kamuning, yakni H Deni Erlanda saat ditemui langsung di ruang kerjanya, di Jalan RE. Martadinata – Kuningan, Selasa (25/5/2021).
Deni menyebut dalam menghadapi musim kekeringan beberapa bulan mendatang. Untuk di Perumda melalui teknisnya sudah tersiapkan jauh sebelumnya.
“Sebab musim kekeringan ini suka terjadi ketersendatan pasokan air yang berada di wilayah pembagian air untuk daerah Ciawigebang, Cidahu dan Kramatmulya,” ungkap Deni.
Deni menerangkan, dalam pelayanan terhadap masing – masing pelanggan Perumda di Kuningan, hingga saat ini masih dalam keadaan baik – baik saja. Namun kebiasaan ini sedikit perbedaan saat musim kekeringan mendatang.
“Intinya, bagi pelanggan Perumda di Kuningan selalu mendapat pelayanan dan pasokan air baku sesusai dengan kebutuhan. Kemudian saat terjadi kekeringan, memang sedikit mengalami kendala pembagiannya, sebab kita memeberikan pelayanan air secara manual dan itu berjalan selama 24 jam dalam setiap hari,” terangnya.
Melihat pengalaman sebelum – sebelumnya, Deni mengklaim pada kebiasaan musim kekeringan itu pelanggan tidak banyak mengeluhkan dengan pasokan air.
Lebih lanjut Ia menambahkan, yang menjadi tanggungjawab besar Perumda sebagai pelayan masyarakat, ketika muncul permintaan air baku dari daerah kekeringan yang jelas bukan dari pelanggan.
“Untuk kebutuhan air di musim kemarau, justru kita sebagai garda terdepan dalam memenuhui kebutuhan air baku bagi masyarakat. Kebiasaan ini terjadi di beberapa desa yang Kecamatan yang berada di wilayah tertentu,” ujarnya.
Bentuk pelayanan dalam kebutuhan air, Deni mengklaim dari tahun sebelumnya di masa kekeringan.
“Tangki air Perumda yang memiliki ukuran volume air bervariasi. Tidak henti melakukan pengiriman ke tiap daerah yang memang butuh air, dalam hitungan pengiriman selama satu hari itu bisa mencapai 90 kali angkutan dan itu terjadi kurang lebih selama tiga bulan secara terus menerus,” ujarnya.
Daerah yang membutuh air di musim kekeringan, Deni menuturkan, itu biasa terjadi beberapa desa di Kecamatan Karangkancana, Cibeureum dan Kecamatan Cibingbin.
“Kebanyakan pada tahun sebelumnya, kita pasok air untuk warga membutuhkan di wilayah Kuningan timur,” tuturnya.
Disamping itu, menyinggung soal penambahan jumlah mata air untuk kebutuhan manajemn Perumda, Deni yang juga mantan Anggota DPRD Kuningan ini menyebut bahwa, hingga sekarang jumlah mata air untuk itu ada sebanyak 17 titik.
“Ya hingga sekarang jumlah mata air ada 17 titik, mudah – mudahan di tahun berikutnya itu ada penambahan lagi, untuk kebutuhan warga Kuningan,” ungkapnya.
Dalam melakukan penjagaan dan perawatan terhadap sejumlah mata air di Kuningan, Perumda lebih ekstra melaksanakan program tanam ulang jenis pohon sebagai sumber penyimpanan air dalam tanah.
“Jadi, saat kita lakukan penanaman pohon dan itu bisa dikerjakan dengan lembaga atau mitra Perumda lain. Teknis perawatan tanaman itu berlangsung hingga pohon yang ditanam itu benar- benar tumbuh dan besar,” ujarnya.
Mengenai kontribusi terhadap pemerintah daerah, Deni menambahkan bahwa untuk setiap tahun Perumda mendapat prioritas penambahan jumlah setor untuk Pendapat Asli Daerah (PAD) sebesar 10-20 persen.
“Untuk tahun sekarang, kontribusi atau sebagai PAD dari Perumda ini mencapai Rp 5 miliar, dan ini terjadi dalam setiap tahunnya itu kenaikan. Hingga rata- rata dari 10-20 persen,” tambahnya.
Kebijakan lain dalam manajemen Perumda Tirta Kamuning Kuningan, Deni bersiap mendeklarasikan untuk menggratiskan pasokan air ke masing – masing rumah ibadah, baik Musola atau Masjid se- Kuningan.
“Kebtulan selama beberapa tahun terkahir, gratis pembayaran rekening air itu baru setiap Bulan Ramadan saja,dan kemarin kita akomodir dalam program gratis pembayaran air, ada sebanyak 600 rumah ibadah. Semoga kedepan penggratisan ini terjadi pada setiap bulannya,” ujarnya.
Menyinggung soal penambahan pelanggan melalui program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), kata Deni mengemuka bahwa untuk tahun sekarang jumlah sudah di tutup. Hal itu menyusul dengan kuota yang diberikan pada Perumda dalam hal ini MBR.
“Untuk tahun sekarang jumlah MBR ada 1 ribu dan sekarang sudah closing, secara teknis kita tunggu tim kaji melalui dinas di Kuningan atau Provinsi,” pungkasnya. (OM)