KUNINGAN ONLINE – Mahasiswa KKN Unisa di Desa Susukan, Kecamatan Cipicung melaksanakan launching mesin Briket dan Pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Mesin tersebut dibuat dengan tujuan untuk mendorong produktivitas ekonomi masyarakat desa melalui pemanfaatan sampah organik untuk meningkatkan kapasitas ekonomi desa.
Ketua Kelompok KKN Unisa Desa Susukan Rudiyanto, menyampaikan Mesin Briket yang diresmikan ini merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah desa, serta lembaga pendidikan kejuruan setempat.
“Mesin ini didesain untuk memanfaatkan limbah biomassa seperti serbuk gergaji, tempurung kelapa, serta limbah pertanian lainnya untuk diolah menjadi briket. Briket ini berpotensi menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, serta lebih ekonomis untuk masyarakat,” ungkapnya. Sabtu (7/9/2024).
Ia juga menjelaskan, fitur Mesin Briket terbuat dari bahan baku dari limbah organik yang melimpah di desa, konsumsi listrik yang efisien dan ramah lingkungan.
Diterangkan, mesin briket juga mudah dioperasikan dan dirawat oleh masyarakat lokal. Dengan adanya mesin ini, diharapkan masyarakat dapat mengolah limbah yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, sehingga membuka peluang usaha baru di bidang energi terbarukan.
Selain launching, dilangsungkan juga pelatihan UMKM untuk para pelaku UMKM di desa. Pelatihan ini mencakup beberapa topik penting yang dibutuhkan oleh pengusaha kecil dan menengah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Susukan, Toto Ciptarasa mengapresiasi dan mendukung. Selain itu, pihaknya menekankan pentingnya peran teknologi dan pendidikan dalam menggerakkan ekonomi desa.
“Dengan adanya mesin briket dan pelatihan ini, kita berharap warga desa tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga mampu menjadi produsen yang berdaya saing,” ujarnya.
Ditempat yang sama, perwakilan Dinas Koperasi, Perdagangan, Perindustrian dan UMKM, Jaja Karja menyampaikan pemerintah siap memberikan dukungan lebih lanjut dalam bentuk pendampingan usaha dan bantuan permodalan bagi UMKM yang berpotensi berkembang.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta untuk menciptakan ekosistem usaha yang kondusif.
Salah satu peserta pelatihan, Ani mengungkapkan terimakasih atas pelatihan UMKM dan launching mesin briket.
“Saya sangat senang dengan pelatihan ini, terutama bagian pemasaran digital. Ini bisa membantu usaha saya untuk lebih dikenal banyak orang,” pungkasnya. (OM)