Ketua PCNU Kuningan : Pilih Sekda Selaras dengan Visi-Misi, Bukan Sekadar Formalitas

KUNINGAN ONLINE – Ketua PCNU Kabupaten Kuningan, Dr. KH. Aminuddin, S.HI., MA (Abah Aam), memberikan pandangan kritis terkait pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) definitif hasil open bidding.

Ia menekankan pentingnya keselarasan antara Sekda dan Bupati agar pemerintahan berjalan efektif dan sesuai visi-misi kepala daerah.

Iklan

“Pelantikan Sekda yang tidak memiliki keselarasan dengan arah kebijakan kepala daerah ibarat menempatkan batu besar yang kasar di puncak bangunan. Alih-alih memperkokoh, justru bisa meruntuhkan struktur yang sedang dibangun,” ujar Abah Aam, Selasa (21/1/2025).

Menurut Abah Aam, Sekda bukan sekadar bagian dari birokrasi, tetapi juga penggerak utama yang menerjemahkan visi Bupati ke dalam tindakan konkret. Kekurangan chemistry antara keduanya dapat menghambat pencapaian tujuan daerah.

Iklan

“Jika dua pendayung perahu tidak sinkron, perahu tidak akan sampai ke tujuan. Justru, kapal bisa terombang-ambing dan tersesat di tengah arus deras,” tegasnya.

Abah Aam menjelaskan tiga elemen penting yang harus dimiliki seorang Sekda. Pertama Knowledge yaitu pengetahuan mendalam untuk menempa kebijakan yang tajam dan efektif.

“Kedua Skill dengan kemampuan teknis dalam menargetkan solusi yang tepat sasaran dan Ketiga Attitude yang memiliki itegritas dan ketulusan dalam melayani masyarakat, layaknya akar pohon yang kokoh,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa Sekda harus mampu menghadapi tantangan besar seperti penyehatan APBD, pengurangan pengangguran, dan pengentasan kemiskinan dengan strategi yang solutif.

“Pemimpin birokrasi adalah arsitek pemerintahan. Jika arsiteknya salah memilih rancangan, maka bangunan pemerintahan tidak akan bertahan lama,” ungkapnya.

Kepada para kandidat hasil open bidding, Abah Aam mengingatkan untuk menahan diri jika belum selaras dengan kebutuhan daerah.

“Jika niatnya tulus membangun Kuningan, maka bersikaplah seperti petani yang sabar menunggu musim panen. Jangan buru-buru memetik buah yang belum matang, karena hasilnya bisa mengecewakan,” katanya.

Ia juga mengimbau Kementerian Dalam Negeri agar tidak hanya berfokus pada prosedur formal, tetapi juga mempertimbangkan kesesuaian calon dengan visi-misi daerah.

“Keputusan ini ibarat menanam bibit di ladang. Jika salah memilih benih, ladang yang subur sekalipun tidak akan menghasilkan panen yang baik. Sekda harus menjadi benih unggul yang mampu menumbuhkan perubahan besar bagi Kuningan,” kata Abah Aam.

Abah Aam optimistis bahwa dengan proses seleksi yang bijak, pemerintahan dapat berjalan harmonis.

“Jika Sekda dan Bupati tidak satu visi, pemerintahan akan berjalan pincang. Tetapi jika keduanya seirama, Kuningan akan melesat seperti tombak yang dilemparkan dengan tenaga penuh, tepat sasaran, dan berdampak besar bagi masyarakat,” pungkasnya.

Abah Aam berharap keputusan final terkait Sekda definitif dapat membawa pemerintahan Kabupaten Kuningan menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. (OM)