KUNINGAN ONLINE – Pengembangan keterampilan atau kompetensi siswa kini tak hanya menjadi fokus sekolah menengah kejuruan (SMK). Sekolah Luar Biasa (SLB) juga mulai aktif membekali siswanya dengan keterampilan vokasional yang relevan dengan dunia kerja. Salah satu contohnya adalah SLBN Taruna Mandiri Kuningan, Jawa Barat, yang memiliki program unggulan vokasi di bidang perhotelan.
Yang menarik, sekolah ini bahkan memiliki ruang praktik layaknya hotel berbintang sebagai sarana latihan siswa. Program ini menyasar siswa di jenjang SMP-LB dan SMA-LB, dengan tujuan membekali mereka kompetensi konkret untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan.
Kepala SLBN Taruna Mandiri, Kokoy Kurnaeti, menjelaskan bahwa program ini mulai dijalankan sejak 2023 dan langsung mendapat respons positif dari siswa.
“Rasanya kami sekolah SLB pertama di Kabupaten Kuningan, atau bahkan di Jawa Barat, yang punya program vokasional perhotelan,” ungkap Kokoy.
Materi yang diajarkan meliputi housekeeping, making bed, cleaning service, dan praktik layanan dasar perhotelan lainnya. Selain praktik di sekolah, para siswa juga dikirim magang ke hotel-hotel di Kuningan sebagai bagian dari kurikulum.
Namun, Kokoy mengakui bahwa tantangan tetap ada. Salah satunya adalah masih terbatasnya jumlah guru yang memiliki latar belakang di bidang perhotelan.
“Kami masih terbatas dari segi tenaga pengajar, terutama guru vokasional perhotelan,” ujarnya.
Meski demikian, hasilnya sudah mulai terlihat. Beberapa alumni program ini telah berhasil bekerja di hotel-hotel lokal berkat kerja sama yang dibangun sekolah dengan dunia industri.
Menurut Kokoy, bidang perhotelan dipilih karena membuka banyak peluang kerja yang ramah terhadap penyandang disabilitas, seperti room service atau room boy.
“Kami melihat peluang kerja yang cukup besar di dunia perhotelan bagi anak-anak disabilitas. Banyak posisi yang bisa mereka isi dengan baik,” tambahnya.
Untuk mendukung keberhasilan program, sekolah bahkan menyulap ruang kelas menjadi ruangan simulasi yang menyerupai kondisi hotel sungguhan. Dengan begitu, siswa bisa belajar langsung dalam suasana yang realistis dan familiar dengan dunia kerja.
“Harapannya, mereka tak lagi canggung saat masuk ke dunia kerja karena sudah terbiasa dengan lingkungan serupa di sekolah,” tutup Kokoy.