KUNINGAN ONLINE – Dalam rangka pengentasan stunting di tiap Desa di Kabupaten Kuningan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan Dana Alikasi Khusus (DAK) sebagai dukungan terhadap program strategis nasional.
Program yang dibiayai DAK tahun anggaran 2023 ini dilaksanakan di 10 desa yang termasuk pada 5 wilayah kecamatan di Kabupaten Kuningan.
Kepala Seksi Air Minum Bidang Cipta Karya, Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Muda (Sub Koordinator Air Minum ) Dinas PUTR Kabupaten Kuningan, Didi Rosadi, menjelaskan, program yang dinamakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jaringan Perpipaan di pedesaan ini merupakan aspirasi dari masyarakat yang menginginkan perbaikan ketersediaan air minum di desanya.
“Ini berdasarkan usulan desa setempat yang memiliki kesanggupan untuk menyelenggarakannya juga memenuhi persyaratan dan telah dilakukan survey yang memang warga desa tersebut sangat membutuhkan air minum,” ujarnya.
Program SPAM JP Uprting IPA/Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Bront captering ini, imbuhnya, bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan Air Minum bagi masyarakat, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup sehat.
Kegiatannya berupa membangun / menyediakan prasarana dan sarana Air Minum, yang dimulai dengan pembangunan sumber air (Bront Captering, Sumur Bor), pemasangan jalur pipa primer (Pipa Induk), Bangunan Penampung Air (Reservoir) Jalur pipa distribusi dan unit pelayanan air minum Sambungan Rumah (SR) sebagai alat kontrol pengguna air Masyarakat yang memanfaatkan air tersebut.
“Intinya pekerjaan ini dimulai dari hulu sampai hilir dan pelayanan kepada masyarakat. Nanti bisa dilanjutkan pengelolaannya oleh pihak desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Didi.
Ketersediaan air minum yang bersih untuk masyarakat ini, ungkapnya, memang diprioritaskan bagi penuntasan kasus Stunting sebagai program nasional.
Terpisah, Kepala Desa Cikananga, Dodo Sutama mengungkapka, sebagai penerima manfaat, merasa bersyukur atas dibangunnya sistem penyediaan air minum di desanya.
“Dengan adanya Program SPAM JP ini bisa membantu menurunkan angka sunting karena meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penyediaan air bersih yang sehat untuk minum,” ungkap Dodo.
Dengan memiliki jumlah penduduk 1600 jiwa yang tersebar di 2 dusun dan 4 blok, Desa Cikananga ingin agar seluruh warganya bisa terjangkau akses distribusi air minum.
“Program ini sangat bermanfaat apalagi pada musim kemarau, saat tidak ada air di sumur atau dari sumber air di hutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, di desanya saat ini memiliki kepadatan pemukiman yang menyebabkan sulitnya membuat titik-titik serapan air.
“Sumur warga juga sudah jarang dikarenakan tidak ada serapan air di musim hujan. Untuk pemukiman saja sudah padat, apalagi untuk membuat sumur,” jelasnya.
Kedepannya, setelah terlayaninya air minum bagi masyarakat, pihaknya akan lebih fokus pada penertiban sanitasi (saluran pembuangan limbah dari rumah warga) demi terwujudnya desa sehat dan ODF.
Untuk pengelolaan distribusi air minum ini, Kades Dodo menambahkan, akan dikelola oleh desa dan mungkin juga akan dilakukan tarif air sesuai musyarawah dengan warga.
“Iya penentuan tarif ini tidak bisa langsung diputuskan namun harus ada kesepakatan dengan masyarakat. Selain untuk biaya pemeliharaan dan operasional, tarif ini diharapkan bisa menyumbang PADes,” pungkasnya. (OM)