Disdikbud Kuningan Genjot Lima Program Unggulan dalam 100 Hari Kerja Bupati

Pendidikan, Sosial358 views

KUNINGAN ONLINE – Dalam rangka menyukseskan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan meluncurkan lima program unggulan bertajuk Pendidikan Sekolahku Keren

Kepala Disdikbud Kuningan, U. Kusmana, menyampaikan bahwa kelima program tersebut dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh, mulai dari infrastruktur hingga karakter tenaga pendidik dan peserta didik.

Iklan

“Program pertama adalah rehabilitasi ruang kelas untuk jenjang TK, SD, dan SMP. Dari 11 sekolah yang menjadi sasaran, 10 di antaranya telah selesai direhabilitasi, sementara satu sisanya masih dalam proses finalisasi karena menyangkut bantuan hibah untuk TK Tinggar yang mengalami kerusakan berat. Disdikbud menargetkan seluruh proses rampung sebelum batas waktu 100 hari, papar Uu saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2025).

Program kedua, lanjut Uu, Pagiku Cerahku, bertujuan membentuk karakter siswa dan guru melalui kebiasaan positif seperti datang lebih pagi dan menyapa siswa.

Iklan

“Saya lihat ada perubahan, guru yang tadinya datang terlambat kini datang lebih pagi dan menyambut siswa dengan semangat. Program ini dipantau dan dievaluasi secara berkala,” ujarnya.

Ketiga, Rumah Guru, menjadi wadah pembinaan kompetensi dan moral tenaga pendidik. Program ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus perceraian guru, yang menurut data Disdikbud mencapai 52 kasus pada 2024, dengan 70 persen di antaranya diajukan oleh guru perempuan.

“Ada hal yang harus dibenahi dari sisi mindset dan akhlak. Rumah Guru hadir di mana ada beberapa oknum yang mencoreng wajah-wajah pendidikan di Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini dilaksanakan satu bulan sekali dan keikutsertaan guru dicatat melalui sistem e-kinerja,” kata Uu.

Keempat, Uu menerangkan, English Day, telah berjalan selama tiga hingga empat minggu. Program ini mendorong siswa dan guru untuk menggunakan bahasa Inggris satu hari dalam seminggu.

“Ini sebagai langkah menyiapkan generasi yang siap menghadapi globalisasi tanpa mengabaikan bahasa daerah maupun nasional,” terangnya.

Terakhir, Uu menyebut, program Muatan Lokal Gunung Ciremai yang akan diterapkan secara wajib mulai tahun ajaran 2025/2026 di seluruh SD dan SMP. Materi ajar telah disusun dan 80 sekolah penggerak telah ditunjuk sebagai proyek percontohan. Evaluasi program dijadwalkan hingga akhir Mei.

“Semua kegiatan ini tidak berhenti dalam 100 hari saja, tapi kami pastikan berkelanjutan, diawasi, dan dievaluasi secara rutin,” sebut U. Kusmana. (OM)