Launching Inisiatif Unggulan Patriot Desa Kuningan 2025, Kolaborasi Nyata Wujudkan Desa Istimewa dari Akar Rumput

Pemerintahan, Sosial1,573 views

KUNINGAN ONLINE – Patriot Desa bersama Penggerak Lokal Pemberdayaan Masyarakat Desa secara resmi meluncurkan Inisiatif Unggulan Patriot Desa Kabupaten Kuningan Tahun 2025 dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Aula DPMD Kuningan.

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya penguatan kapasitas masyarakat dan peran strategis pemuda desa serta penggerak lokal dalam pembangunan berkelanjutan di wilayah pedesaan sekaligus ruang kolaborasi yang sinergis dengan visi misi Jabar Istimewa.

Iklan

Acara yang berlangsung pada tanggal cantik, Senin, (5/5/2025) ini dihadiri oleh para Patriot Desa, para perwakilan Penggerak Lokal, serta perwakilan Kepala Desa dari 16 desa lokus penugasan Patriot Desa di Kabupaten Kuningan Tahun 2025.

Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai kegiatan yang dirancang sebagai forum sinergi, refleksi, dan komitmen bersama untuk meningkatkan strata desa.

Iklan

Kepala Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakakat – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kuningan, H. Emon Rukmana, S.Sos menyampaikan bahwa Patriot Desa merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan DPM-Desa Provinsi Jawa Barat yang digulirkan sejak Tahun 2019.

“Program Patriot Desa menggunakan pendekatan penguatan Sumber Daya Manusia sebagai investasi insani dalam bentuk kehadiran agen atau mengirimkan orang (yang disebut Patriot Desa), bukan fasilitas atau dana,” ujarnya.

Ia mengatakan, ada 3 isu prioritas dalam program Patriot Desa ini yaitu pengelolaan sampah, penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting.

Ditempat yang sama, Staf Senior Pemberdayaan Masyarakat dan Desa selaku koordinator Patriot Desa Kabupaten Kuningan, Kuswan, SP, MPd menyampaikan bahwa pada triwulan pertama penugasan pada tahun 2025 ini Patriot Desa telah melaksanakan analisa rekomendasi Indeks Desa Membangun dan pemetaan partisipatif bersama masyarakat desa untuk menggali potensi, masalah dan gagasan aksi terutama terkait 3 isu utama tadi.

“Berdasarkan hasil kajian tersebut, diketahui misalnya semua desa lokus tidak memiliki pusat keterampilan serta persoalan kerawanan bencana.
Khusus terkait ketiadaan pusat keterampilan, Patriot Desa dan Penggerak Lokal Bidang Sosial di Kabupaten Kuningan akan mengelola inisiatif mandiri yang dinamai SKEMA ISTIMEWA atau Saung Keterampilan Masyarakat Menuju Desa Istimewa,” paparnya.

Selain itu, lanjut Kuswan, inisiatif ini berupa penyusunan media edukasi dan keterampilan sederhana serta pendampingan sekolah lapang langsung (tatap muka) terkait inovasi teknologi sederhana pengelolaan sampah, pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan hingga keterampilan pengolahan hasil untuk menunjang gerakan zeronewstunting serta keterampilan usaha (pengembangan UMKM).

Ia menambahkan, selama penugasan Patriot Desa ke depan aneka topik materi keterampilan tersebut akan disusun secara partisipatif bersama masyarakat desa dalam bentuk video-video tutorial sekaligus pendampingan aksi nyata di lapangan.

Selanjutnya materi-materi tersebut akan disimpan dalam direktori online sebagai aset digital pada aplikasi lynk.id yang dapat diakses secara gratis. Contoh peningkatan keterampilan sederhana yang telah diujicobakan pada seluruh desa lokus Patriot Desa Kabupaten Kuningan 2025 diantaranya adalah Workshop Pemanfaat Toples Limbah Lebaran untuk Media Produksi Toge Mandiri.

Sementara itu, terkait kebencanaan Patriot Desa bersama Penggerak Lokal Bidang Lingkungan berencana mengelola inisiatif mandiri yang dinamai BAHTERA (Bersama Hadapi Tantangan dan Resiko Bencana).

“Inisiatif ini mengutamakan edukasi, pelatihan, serta penguatan jaringan sosial agar masyarakat desa lebih tangguh dalam menghadapi bencana dengan menekankan peran aktif keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk mengenali risiko bencana, menyiapkan langkah antisipasi, dan merespons keadaan darurat dengan cepat dan efektif. Inisiatif ini lebih banyak diawali dengan kegiatan-kegiatan aksi bersama penertiban tempat sampah liar pada bibir-bibir sungai,” tambahnya.

Salah satu Penggerak Lokal dari Desa Buniasih Kecamatan Maleber, Ulpa juga memberikan tanggapannya terkait pelatihan keterampilan yang telah diberikan.

Menurutnya pelatihan keterampilan bersama Patriot Desa yang telah dilaksanakan itu sederhana, mudah diaplikasikan bahkan oleh masyarakat awam serta relatif murah. Contohnya pelatihan produksi toge pada media toples bekas, nampak sederhana tetapi banyak makna.

“Satu kegiatan, secara tidak langsung sudah berbicara praktek nyata pengolahan sampah dengan metode penggunaan ulang (reuse) bahan bekas, ketersediaan sumber pangan mandiri tingkat rumah tangga serta pemenuhan makanan yang sehat dan bergizi untuk mencegah stunting berupa toge,” ungkapnya.

Dirinya juga mengaku, dari workshop toge tersebut sudah menginspirasinya untuk mendapat cuan dari usaha toge sebagai alternatif tamabahan penghasilan keluarga.

Kepala Desa Jatisari Kecamatan Subang, Narsim yang turut hadir juga memberikan tanggapan. Menurutnya, Patriot Desa adalah energi perubahan. Mereka bukan hanya agen pembangunan, tetapi juga jembatan harapan dan inovasi yang lahir dari desa untuk desa.

“Ketika anggaran-anggaran yang tersedia lebih banyak fokus untuk pembangunan infrastruktur, keberadaan Patriot Desa dirasakan sangat membantu Pemerintah Desa dalam hal pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.

Melalui inisiatif mandirinya, Patriot Desa bersama Penggerak Lokal secara terus menerus melakukan pendampingan langsung di masyarakat secara inklusif hingga akar rumput serta pelibatan ruang-ruang kolaborasi multi pihak.

Meskipun demikian, Kades yang tengah mendorong pengembangan praktek pertanian organik termasuk bersama Patriot Desa ini mengaku kaget mendengar informasi bahwa kontrak Patriot Desa yang semula direncanakan 1 tahun menjadi hanya 6 bulan sebagai dampak efisiensi.

Dirinya berharap Program sejenis Patriot Desa dapat dilanjutkan. Hal ini karena yang dilaksanakan Patriot Desa dianggap sinergis dengan visi misi Jabar Istimewa yang juga mencakup kualitas SDM serta 9 lengkah membangun Jabar Istimewa yang salah satunya juga fokus pada pengembangan pengelolaan sampah mandiri sampai dengan tingkat RT. (OM)