BPBD Kuningan Catat Lebih dari 160 Kejadian Longsor Sampai Bulan Mei, Salah Satunya di Cilengkrang

KUNINGAN ONLINE – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menyampaikan bahwa sejak awal tahun hingga 21 Mei 2025, telah terjadi lebih dari 160 kejadian longsor di berbagai wilayah Kabupaten Kuningan.

Kejadian tersebut bervariasi dari skala ringan hingga berat, termasuk yang menutup akses jalan dan masih dalam proses penanganan.

Iklan

“Longsor terjadi hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan. Ada yang berskala ringan, sedang, hingga yang memerlukan penanganan khusus karena sempat menutup jalan dan saat ini masih dalam penanganan,” ungkap Ibe sapaannya saat ditemui Kuningaonline.com, Kamis (22/5/2025).

Ditanya soal longsor yang menjadi sorotan karena disebabkan dari Arunika diwilayah Cilengkrang. Ibe menerangkan berdasarkan hasil tinjauan lapangan, longsoran berada di lahan kawasan TNGC yang berupa lereng dengan kondisi tanah yang miring bahkan ada yang lebih dari 45 derajat, dimana di atasnya berbatasan langsung dengan lahan kawasan wisata arunika.

Iklan

“Secara umum, penyebab longsor terjadi karena beberapa faktor, diantaranya ; karena kurang baiknya tata kelola air, baik yang berada di lereng maupun yang ada di atas lereng, curah hujan tinggi, Kondisi tanah yang miring, minimnya vegetasi yang dapat mengikat tanah,” terangnya.

BPBD bersama mitra kerja dari Komisi 3 dan Komisi 4 DPRD Kuningan, serta Dinas PUTR dan DLHK, telah melakukan peninjauan lapangan secara komprehensif. Hasil temuan tersebut akan dirangkum dan disampaikan sebagai bahan pertimbangan untuk langkah pencegahan dan solusi jangka panjang.

“Beberapa poin penting sudah ditemukan dan menjadi fokus untuk langkah pencegahan ke depan. Diharapkan hal ini dapat menjadi salah satu upaya mitigas meminimalisir potensi longsor yang berulang,” tambah Ibe

Ia juga menyebutkan bahwa peninjauan jg akan dilaksanakan oleh Bapak Bupati dan Ibu wakil bupati, beserta unsur forkopimda yang kemaren sempat dan sudah sampai juga ke depan pintu masuk lembah Cilengkrang, hanya pada saat itu hujan cukup deras dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pemantauan ke lokaasi titik longsor di lembah Cilengkrang, peninjauan dijadwal ulang menyesuaikan dengan situask dan kondisi.

“Pada dasarnya informasi dan berapa rencana tindak lanjut berbagai pihak juga sudah disampaikan, sebagai bahan untuk rencana dan penanganan, serta solusi secara kompreshensif dari smua unsur,” pungkasnya. (OM)