KUNINGAN ONLINE – Masa jabatan H. A Taufik Rohman sebagai Pj Sekda Kabupaten Kuningan berakhir pada 8 Februari 2025, sehingga muncul berbagai spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikannya.
Ketua Forum Kajian Kebijakan Publik F-Tekad, Sujarwo, menyoroti beberapa nama birokrat senior yang berpeluang menempati posisi strategis ini.
Menurut Mang Ewo sapaannya, pencarian pengganti H. Ofik tidak dapat ditunda karena aturan masa jabatan Pj Sekda yang hanya berlaku selama enam bulan, tanpa opsi perpanjangan lebih lanjut. Kepastian figur baru menjadi semakin mendesak karena hingga kini hasil Open Bidding (OB) Sekda yang dilakukan sebelumnya belum memperoleh rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“OB Sekda yang telah dilakukan sebelumnya menyedot anggaran yang tidak sedikit, namun hingga kini belum ada kejelasan nasibnya karena belum ada rekomendasi dari Kemendagri,” ujar Mang Ewo.
Beberapa nama pejabat eselon 2B yang mendekati batas usia pensiun disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Salah satu sosok yang dinilai memiliki peluang dominan adalah Beni Prihayatno, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) sekaligus Ketua Dewan Pengurus (DP) Korpri.
Kedekatannya dengan Bupati Kuningan terpilih, serta posisinya di Korpri, membuat Beni dianggap sebagai kandidat terkuat.
“Dengan posisinya sebagai Ketua DP Korpri, ini menunjukkan bahwa beliau memiliki kedekatan dengan Bupati terpilih, sehingga peluangnya cukup besar,” tambah Mang Ewo.
Mang Ewo juga mengatakan kemungkinan diulangnya OB Sekda guna menghasilkan Sekda definitif. Namun, ia menilai langkah ini sebaiknya dilakukan setelah ada kejelasan atas hasil OB Sekda sebelumnya, yang dilaksanakan pada masa kepemimpinan Pj Bupati R. Iip Hidajat.
“Jika OB Sekda kembali digelar tanpa kejelasan atas hasil OB sebelumnya, ada risiko konsekuensi hukum yang bisa berimplikasi pada BKPSDM,” ungkapnya.
Jika akhirnya OB Sekda diulang, maka kompetisi akan semakin ketat. Pasalnya, semua pejabat eselon 2b yang masih memiliki minimal dua tahun masa kerja, serta pejabat eselon 3a dan 3b, berhak untuk ikut serta dalam seleksi ini.
Melihat dinamika yang berkembang, Mang Ewo memprediksi bahwa kandidat kuat untuk menjadi Sekda Kuningan adalah mereka yang lahir setelah tahun 1970, mengingat mereka masih memiliki masa kerja yang cukup panjang.
Selain itu, Sekda yang baru diharapkan memiliki kapasitas manajerial yang baik, komunikasi yang kuat dengan jajaran Pemkab dan DPRD, serta loyalitas terhadap visi dan misi kepala daerah terpilih.
Kini, masyarakat dan para pemangku kebijakan di Kuningan menunggu kepastian dari Pemkab Kuningan dan Kemendagri terkait langkah yang akan diambil dalam transisi kepemimpinan Sekda ini. (OM)