KUNINGAN ONLINE – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Kuningan, H. Ugin Lugina menyampaikan pentingnya peran masjid dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Ngabuburit dn Buka Bersama Bupati, Ketua DMI dan Rektor Unisa dengan Tema “Ramadan & Akhlak Mulia”, di Masjid Al Ihya, Jumat (14/3/2025).
Dalam acara yang dihadiri berbagai akademisi mulai dari Rektor Unisa Nurul Iman HA, tokoh agama, akademisi, serta perwakilan organisasi mahasiswa, ia menegaskan komitmen DMI dalam mengembangkan masjid sebagai pusat pembinaan umat.
“Di bulan Ramadan ini, kami terus berupaya meningkatkan pengelolaan masjid agar lebih profesional. Salah satunya melalui pelatihan manajemen masjid bagi DKM se-Kabupaten Kuningan,”ujar H. Ugin Lugina.
Selain itu, ia menyoroti gerakan Masjid Ramah Anak, yang akan dilaksanakan di Sukamulya dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk majelis taklim dan akademisi.
“Kami ingin memastikan bahwa masjid menjadi tempat yang nyaman dan edukatif bagi anak-anak. Ini adalah bagian dari upaya membangun generasi yang berakhlak mulia,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengajak masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum memperkuat empati dan kreativitas.
Ia mengatakan kondisi 140.000 warga Kuningan yang masih hidup dalam kemiskinan, serta perlunya gotong royong dalam membantu sesama.
“Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga membangun empati dan kepedulian sosial. Mari kita manfaatkan bulan penuh berkah ini untuk meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama,” ujarnya.
Bupati juga menjelaskan program keagamaan di Kuningan, termasuk bantuan untuk guru ngaji dan anak yatim, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan agama di daerah tersebut.
“Saya ingin memastikan bahwa hampir 1.000 guru ngaji di Kuningan mendapatkan perhatian. Selain itu, kita juga akan menggagas program bantuan untuk anak yatim,” jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Bupati meluncurkan program “Pagiku Cerahku”, yang bertujuan membangun hubungan emosional antara guru dan murid.
Ia terinspirasi dari sistem pendidikan di Malaysia, di mana para guru menyambut siswa dengan hangat setiap pagi.
“Pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga membentuk karakter. Hubungan emosional antara guru dan murid harus diperkuat agar pendidikan lebih bermakna,” katanya.

Bupati juga mengatakan tantangan yang dihadapi tenaga pendidik, termasuk meningkatnya angka perceraian di kalangan guru. Ia berencana menjalin kerja sama dengan Dewan Masjid untuk memberikan siraman rohani kepada tenaga pendidik guna meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.
Menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa dan berusaha demi masa depan Kuningan yang lebih baik.
“Kesuksesan tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi kebahagiaan pasti membawa kesuksesan. Mari kita terus berdoa, berikhtiar, dan menjaga nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (OM)





