KUNINGAN ONLINE – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-52, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menggelar serangkaian acara mulai dari jalan sehat hingga potong tumpeng dan doa bersama, Minggu (26/1/2025).
Acara ini diwarnai dengan antusiasme peserta yang berkesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik. Hadir dalam peringatan tersebut, Ketua DPW PPP Jabar Pepep Saeful Hidayat, jajaran pengurus DPW, mantan anggota DPR-RI dua periode KH. Asep Maoshul Affandy, anggota DPRD Jabar Arief Maoshul Affandi, serta sejumlah tokoh PPP Kabupaten Kuningan.
Ketua DPC PPP Kuningan, Dokter H. Toto Taufikurohman, menegaskan perlunya transformasi partai agar lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi milenial.
Ia menyebut momentum ini sebagai titik awal penguatan basis elektoral, terutama di pedesaan.
“Kami ingin PPP menjadi partai yang memimpin bangsa ini. Harapan kami adalah menjadikan PPP pilihan utama generasi milenial. Untuk itu, kami akan terus merekrut mereka agar visi partai relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkapnya.
Mengusung tagline “Semangat Jagjag, Otak Cerdas, Mata Bengras, Tu’ur Heuras,” Dokter Toto menyerukan seluruh kader agar tetap tangguh, progresif, dan tak mudah menyerah.
“Kita harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa PPP hadir untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam. Kader partai juga harus meningkatkan kualitas diri, terlebih banyak dari mereka yang duduk di legislatif,” tambahnya.
Dalam upayanya, Dokter Toto menargetkan transformasi konsisten sehingga PPP mampu meraih kemenangan signifikan.
“PPP harus berlari, bahkan berlari maraton, untuk merebut hati rakyat. Saya yakin transformasi ini akan meningkatkan suara partai secara signifikan,” tuturnya penuh optimisme.
Plt Ketua DPW PPP Jabar, Pepep Saepul Hidayat, menyampaikan pentingnya momentum harlah ini sebagai ajang mempererat silaturahmi dengan masyarakat.
Ia mengajak seluruh kader, khususnya anggota legislatif, untuk lebih dekat dengan konstituen.
“Anggota legislatif harus rajin menyapa masyarakat dan peduli pada konstituen. Jangan lupa bersedekah dan menjauhi sifat pelit setelah jadi anggota dewan,” ujarnya disambut tawa para peserta.
Ia juga mengingatkan bahwa PPP harus tetap menjadikan masjid, pesantren, dan kiai sebagai bagian dari identitas kader.
“Kolaborasi dengan budaya yang tidak bertentangan dengan syariat penting dilakukan agar PPP semakin diterima masyarakat,” tuturnya.
Acara peringatan Harlah ke-52 ini menjadi momentum bagi PPP untuk membangun kembali kekuatan politiknya. Dengan strategi transformasi dan pendekatan kultural, PPP optimis meraih simpati rakyat dan kembali menjadi kekuatan besar di panggung politik nasional. (OM)