KUNINGAN ONLINE – Suasana haru dan penuh kekhusyukan menyelimuti Pondok Pesantren Nurul Huda Kertawangunan dalam perayaan Idul Adha tahun ini. Hari raya kurban dimaknai secara mendalam oleh keluarga besar pesantren sebagai wujud ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT, baik secara lahiriah (dzohir) maupun batiniah.
Salah satu momen paling menginspirasi datang dari Ibu-ibu Jemaah Majelis Taklim Nurul Huda. Dengan penuh keikhlasan dan semangat kebersamaan, mereka berhasil mewujudkan kurban satu ekor sapi. Dana kurban ini dihimpun dari hasil menabung harian sebesar Rp10.000 selama satu tahun penuh—sebuah bentuk ketekunan yang mencerminkan keistiqamahan dalam beribadah.
“Ini adalah latihan cinta dan ketaatan kami kepada Allah SWT. Kami ingin berkontribusi dalam momen istimewa ini, meski dengan usaha sedikit demi sedikit,” ungkap Hj. Imas Maesyaroh, Ketua Majelis Taklim, dengan mata berkaca-kaca, Senin (9/6/2025).
Secara keseluruhan, Pondok Pesantren Nurul Huda melaksanakan penyembelihan tiga ekor sapi dan sepuluh ekor kambing. Para peserta kurban berasal dari berbagai unsur: Dewan Kyai, para Asatidz, wali santri, para santri, serta jamaah majelis taklim. Proses penyembelihan dilaksanakan secara gotong royong, mencerminkan kekuatan ukhuwah dan kepedulian sosial.
Ketua Panitia Kurban menyampaikan bahwa esensi kurban tidak berhenti pada prosesi penyembelihan hewan, tetapi lebih dalam: yakni menyembelih sifat egois, sombong, dan keakuan dalam diri manusia.
“Idul Adha adalah momen untuk menumbuhkan nilai keikhlasan, pengorbanan, dan totalitas kepasrahan kepada Allah. Inilah makna kurban dzohir dan batin,” ujarnya
Perayaan ini diharapkan menjadi sumber motivasi spiritual bagi seluruh umat, khususnya keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Huda Kertawangunan, untuk terus meningkatkan kualitas ibadah, mempererat persaudaraan, serta menjalani kehidupan yang lebih bermakna dalam ridho Ilahi. (OM)