KUNINGAN ONLINE – Di sebuah sudut desa yang tenang di Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, tumbuh seorang pemuda dengan semangat yang membara.
Namanya Arie Hassani. Di usianya yang baru 24 tahun, ia telah melampaui batas-batas yang lazim bagi pemuda seusianya. Bukan hanya sebagai pengusaha muda, tapi juga sebagai motor penggerak berbagai kegiatan sosial, kemanusiaan, dan pelestarian budaya.
Sekilas, tak ada yang menyangka bahwa sosok bertubuh mungil itu menyimpan visi sebesar pembangunan bangsa. Tapi itulah Arie.
Pria asal Desa Bayuning itu tumbuh dengan keyakinan bahwa perubahan besar tidak harus dimulai dari kota besar. Justru, menurutnya, desa adalah tempat terbaik untuk menanam benih perubahan.
“Saya hanya ingin jadi manusia yang bergunan untuk orang tua, keluarga, dan masyarakat pada umumnya,” kata Arie pelan namun penuh keyakinan, Minggu (18/5/2025).
Di tengah kesibukan membangun usaha, Arie tak melupakan akar sosialnya. Bersama komunitas yang ia bentuk, ia menggagas berbagai program seperti penanaman pohon di lahan kritis dan pembagian Al-Qur’an untuk santri dan anak-anak di pelosok desa. Aksi-aksi kecil, tapi berdampak besar.
Lebih dari itu, Arie memiliki kemampuan yang jarang dimiliki pemuda seusianya memimpin dengan hati. Ia dikenal sebagai pemimpin muda yang mendengarkan, menghargai, dan mendorong anggotanya untuk berkembang.
Tak heran jika masyarakat di wilayah Kadugede sekitar menjulukinya sebagai “kecil badannya, besar tekadnya.”
Sebagai generasi Z, Arie tak alergi terhadap teknologi dan media sosial, namun ia memilih menjadikannya alat untuk membangun kesadaran, bukan sekadar popularitas.
Ia menggunakan platform digital untuk menyebarkan nilai-nilai kepedulian sosial, pentingnya cinta lingkungan, dan kebanggaan terhadap budaya lokal.
Di tengah arus modernisasi dan individualisme, sosok Arie menjadi oase harapan: bahwa generasi muda masih bisa berpijak di tanahnya sendiri, mencintai desanya, dan memperjuangkan sesuatu yang lebih besar dari dirinya.
Dan Arie percaya, selama niatnya tulus dan langkahnya konsisten, perubahan itu pasti bisa diwujudkan. (OM)