Bupati Acep Berharap Penggunaan Plastik Dapat di Minimalisir

KUNINGAN ONLIEN – Bupati Kuningan Acep Purnama saat  menjadi pembicara dalam agenda talkshow yang digagas oleh lembaga Kuningan Institute bersama Instansi Pegadaian dan OJK area Cirebon, Jumat (24/4/2021) di Aula Purnama Mulia Hotel Cigugur.

Iklan

Selain bupati Kuningan yang hadir, talkshow tersebut juga menghadirkan pembicara dari penggiat lingkungan dan pertanian organik Kuningan, Sulistio IPAC dan dari kalangan pemuda di Kabupaten Kuningan.

Iklan

“Seperti gayung bersambut, sebelum di sini, Saya telah meresmikan juga unit pengelolaan sampah bernama Bank Sampah dan Rumah Kompos di Uniku bersama Dinas LH. Memang saat ini kita harus lebih fokus pada upaya mengurangi sampah agar bumi ini tetap bersih,”ucap Acep.

Pihaknya menyambut baik gagasan Kuningan Institute yang memfasilitasi sebuah acara bertemakan kepedulian pada lingkungan ini serta membicarakan bagaimana agar sampah terutama sampah plastik bisa dikurangi dengan cara meminimalisir penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Iklan

“Kebanyakan penghasil sampah plastik bisa dikatakan adalah dari kalangan masyarakat menengah ke atas dengan gaya hidup konsumtifnya. Sampah plastik hari ini jadi persoalan di dunia,” ujarnya.

Di Kabupaten Kuningan, Acep mengaku memang belum memiliki aturan terkait pelarangan penggunaan plastik ini. Namun, jika belum ada aturan larangan tersebut. Dirinta berharap, setidaknya masyarakat bisa mengurangi menghasilkan sampah dalam kehidupan sehari-hari.

“Saat berbelanja dimanapun, setidaknya kita upayakan membawa wadah belanjaan sendiri. Jangan melulu meminta kantung plastik untuk barang bawaan kita, ini bisa sedikit-demi sedikit mengurangi menumpuknya sampah plastik,” tuturnya.

Diterangkan Acep, terkait penanganan sampah dalam aturannya memang tidak boleh dengan cara dibakar. Karena jika dalam sampah tersebut mengandung bahan-bahan beracun berbahaya (B3), asap dari pembakaran tersebut bisa berbahaya jika dihirup manusia.

“Memang, sampah harus diperlakukan dengan baik dan akan mendatangkan keuntungan bagi pengelolanya dengan cara dipilah, didaur ulang dan digunakan kembali,” terang Acep.

Ia mengatakan, sebaliknya jika sampah tersebut terus menggunung, apalagi sampah plastik yang tidak bisa terurai dalam waktu singkat, akan jadi petaka bagi bumi yang di pijak ini.

Sementara, panitia pelaksana  Kuningan Institute Yusuf Dandi Asih menerangkan  agenda talkshow diberi tajuk Talkshow Pengelolaan Sampah Menjadi Rupiah. Pihaknya melihat langkah pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas LH, kebijakan pengelolaan sampah ini memang sudah melangkah ke arah sana.

“Makanya dalam kegiatan ini, kita mengundang para peserta dari berbagai kalangan, terutama aktivis peduli lingkungan untuk bekerja sinergis dalam upaya penanggulangan masalah sampah di Kabupaten Kuningan ini,” terangnya.

Selain menghadirkan pembicara Bupati Kuningan dan Penggiat Pertanian Organik, pihaknya juga menghadirkan pejabat dari Pegadaian Area Cirebon dan OJK Cirebon.

“Mereka masing-masing membahas terkait Lingkup Sosial Bisnis Pegadaian dan Investasi di Era Pandemi. Kami berharap dari kedua pembicara bisa memberikan pencerahan pada masyarakat untuk lebih kreatif dalam menciptakan peluang bisnis dan memilih investasi dimasa yang akan datang,” jelasnya. (OM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *