KUNINGAN ONLINE – Posisi Sekretaris Daerah, Dian Rachmat Yanuar yang sebagi pegawai ASN menjadi perbincangan publik. Pasalnya banyak yang memberikan komentar terkait mundur dari jabatannya sebagai ASN/Sekda Kuningan.
Bahkan, muncul tuntutan yang pernah disuarakan mulaidari ketua Bawaslu Kabupaten Kuningan, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, hingga dari kalangan mahasiswa dan aktivis.
Menyikapi banyaknya tuntutan agar Sekda Dian mundur dari jabatannya, Aktivis muda Agi Rahaden mempertanyakan kenapa Sekda Dian harus segera mundur?.
“Kenapa Sekda harus segera mundur?, jika dilihat dari sisi regulasi kan tidak melanggar, kemudian sejauh ini belum jelas partai mana yang akan mengusung beliau,” tanya Agi, Selasa (4/6/2024).
Agi mengatakan, sejauh ini belum jelas partai mana yang akan mengusung Sekda Dian maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kuningan mendatang. Menurutnya hal yang wajar ketika partai-partai mencoba mendekatkan diri kepada Sekda Dian.
“Hal yang wajar ketika partai-partai mencoba meminang Sekda Dian, kita tahu diawal Sekda diisukan dekat dengan PKB, kemudian saat ini diisukan mesra dengan Golkar, kan tidak menutup kemungkinan kedepannya ada partai lain yang mencoba dekat dengan Sekda, kita tidak tahu. Politik kita itu terbiasa dengan politik Last Minute,” tuturnya.
Sampai saat ini, lanjut Agi, kalau jika di perhatikan, belum ada pernyataan dari yang bersangkutan (Sekda) terkait kesiapan untuk berkontestasi dalam Pemilihan Bupati Kuningan, dan juga belum ada deklarasi dari Sekdanya sendiri akan merapat ke partai apa.
“Bahkan yang saya tahu beliau sudah menyatakan saat diwawancarai langsung oleh media bahwa masih fokus terhadap jabatannya saat ini,” ujarnya.
Kemudian menanggapi statement dibenturkannya Sekda Dian dengan Etika Politik, menurut Aktivis yang juga lulusan Ilmu Politik ini menyatakan tidak masalah.
“Sependek yang saya pahami tentang etika politik, saya merujuk kepada tulisan Franz Magnis Suseno dalam bukunya Etika Politik. Etika politik itu sejalan dengan nilai etika dan moral yang ada di masyarakat, apakah Sekda Dian sejauh ini dalam menjalankan tugasnya kemudian berada pada isu pencalonan beliau melanggar norma-norma di masyarakat?, atau merugikan masyarakat Kabupaten Kuningan?, saya rasa tidak. Bahkan pelanggaran dari sisi etika kepegawaian pun tidak ada,” paparnya.
Kemudian, Agi menjelaskan, karena proses dan tahapan Pilbup ini masih panjang. Pihaknya mengajak untuk sama-sama menikmati dinamika dalam kontestasi politik Pilkada di Kabupaten Kuningan.
“Politik itu kan dinamis, segala hal bisa aja terjadi dan berubah, untuk itu mari sama-sama kita nikmati dinamika politik Kuningan, toh yang akan mengisi kontestasi Pilkada saya yakin merupakan Putra-Putri Terbaik Kabupaten Kuningan,” pungkasnya. (OM)