Kecewa Dengan Panitia, Lomba Vlog Disporapar Tak Profesional

KUNINGAN ONLINE – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata melalui Bidang Pemasaran menggelar Lomba Lomba Vlog Destinasi Wisata yang bertema “Pesona Kuningan Maju Berinovasi” menimbulkan kekecewaan bagi salah seorang peserta lomba.

HR, seorang peserta yang ikut mengirimkan karyanya mengaku kecewa atas kerja panitia lomba.

Iklan

Kekecewaan HR adalah ketika ada peserta yang baru mengirimkan karya pada sehari sebelum pengumuman pemenang, malah mendapat juara ketiga.

“Sebenarnya menurut aturan kan lomba ini sudah ditutup sejak tanggal 15 Juli lalu, itu ada buktinya dalam chattingan di grup WA Peserta Lomba Vlog dengan panitia,” ujar kepada Kuninganonline.com, Rabu (17/8/2022).

Iklan

Ia menyebutkan, panitia tidak bisa segampang itu merubah-ubah aturan tanpa memberitahukan dulu pada seluruh peserta.

“Ketika ada video lain yang dikirim peserta pada batas waktu pengiriman karya telah ditutup, maka video itu seharusnya tidak Syah diikutkan dalam lomba,” ketusnya.

HR menuturkan, lomba Vlog ini dibuka untuk umum sejak Mei lalu, dan pendaftaran peserta sempat diperpanjang karena peserta yang daftar hanya sedikit.

“Hingga pendaftaran diperpanjang sampai Akhir Mei bahkan hingga Akhir Junj, sampai akhirnya panitia memutuskan pengiriman karya ditutup pada 15 Juli,” tuturnya.

Meski pada akhirnya, HR menerima keputusan panitia yang mengumumkan para pemenang pada Selasa (16/8) ini, namun Ia menilai panitia plin-plan dan tak punya konsistensi serta profesionalisme.

“Tadi dari pihak disporapar sempat menyatakan bahwa peserta yang meraih juara ke 3 itu gak ada didalam email. Tapi aneh, kenapa saat dicek ada email masuk, katanya tanggal 15 kemarin dan langsung terpilih jadi juara,” tuturnya.

Ia bertanya, apakah secepat itu dewan juri melakukan penilaian pada peserta yang “nyusul” ini?
Yang membuatnya merasa aneh lagi, peserta yang mengirim email terakhir ini malah mendapat undangan pengumuman pemenang, padahal dalam undangan sendiri namanya tidak tercantum dalam daftar undangan.

“Katanya undangan disampaikan melalui japri kepada para peserta yang tercantum namanya, tapi kenapa yang tidak ada namanya pun mendapat kiriman undangan via WA?” tanya dia.

Secara pribadi, HR mengakui, masalah menang atau kalah itu sudah biasa, karena tujuan dirinya ikut jadi peserta lomba ini adalah berkarya untuk membangkitkan wisata Kuningan.

Kekecewaan HR ini sempat diunggah dalam video di akun Tiktok dirinya. Hasan menuliskan kata-kata “Mekanisme Sulit, Manajemen Sulit, Juri Pelit” dalam unggahannya tersebut. (OM)