Dukung Swasembada Pangan, Rokhmat Ardiyan : Pentingnya Peran Penyuluh dan Pelestarian KRK

Politik, Sosial379 views

KUNINGAN ONLINE – Anggota DPR RI Komisi XII sekaligus Anggota MPR RI dari Partai Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, M.M., mengapresiasi kegiatan Jambore Penyuluh Pertanian se-Jawa Barat yang turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, di Kebun Raya Kuningan (KRK), Selasa (29/4/2025).

Politisi asal Dapil Jabar X (Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran) menyebut acara ini sebagai momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mencapai swasembada pangan nasional.

Iklan

“Presiden Prabowo telah menekankan pentingnya swasembada pangan, termasuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Ini demi masa depan bangsa Indonesia di bidang lingkungan hidup,” ujar Kapoksi Komisi XII DPR RI.

Ia juga mengapresiasi kegiatan penyuluhan pertanian di Kabupaten Kuningan dan menyatakan bahwa dukungan terhadap para penyuluh harus diperkuat sebagai bagian dari program unggulan Presiden Prabowo.

Iklan

Dalam kesempatan itu, Rokhmat Ardiyan turut menjelaskan potensi besar Kebun Raya Kuningan (KRK). Ia menyebut KRK sebagai amanah dan warisan lingkungan yang harus dijaga.

“Selain indah dan sejuk, KRK memiliki berbagai jenis pohon dan harus dirawat. Airnya harus tetap jernih, udaranya sejuk. Ini warisan untuk anak cucu kita,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa manfaat KRK bukan hanya dari sisi ekologi, tetapi juga ekonomi bagi masyarakat sekitar. Karena itu, ia berkomitmen mendorong alokasi anggaran, terutama untuk memperbaiki infrastruktur jalan menuju KRK.

“Permasalahan utama KRK adalah akses jalan yang masih sulit dilalui, terutama untuk kendaraan besar seperti bus. Tidak ada penerangan jalan, dan ini menyulitkan pengunjung. Kami di DPR RI siap mendorong pemerintah pusat dan daerah agar infrastruktur ini segera dibenahi,” tambahnya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa Menko Zulkifli Hasan menilai KRK sebagai aset penting milik Kabupaten Kuningan yang harus dioptimalkan manfaatnya.

Dalam isu lingkungan lainnya, Rokhmat Ardiyan menyoroti masalah pengelolaan sampah, khususnya di kawasan TPA Ciniru. Ia menyebut persoalan sampah sebagai masalah serius yang tidak hanya terjadi di Kuningan, tetapi juga di Jawa Barat dan dunia.

“Lahan TPA sangat terbatas, infrastruktur jalan ke lokasi melewati pemukiman, dan kendaraan pengangkut sudah tua. Hal ini harus mendapat perhatian. Selain itu, kesejahteraan para pengangkut sampah juga penting agar mereka memiliki etos kerja yang lebih baik,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah sampah memerlukan solusi sistemik dan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pusat, dan masyarakat. (*)