KUNINGAN ONLINE – Menjelang Muktamar Pertama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dijadwalkan pada 27 September 2025, DPW PPP Jawa Barat menegaskan soliditas dan kesiapan penuh dalam menghadapi agenda penting tersebut.
Wakil Ketua DPW PPP Jawa Barat, H. Arief Maoshul Affandy, menegaskan bahwa Jawa Barat menjadi salah satu wilayah paling kompak secara struktural.
“Kekompakan ini meliputi cabang-cabang di 27 kabupaten/kota, pengurus DPW, majelis-majelis, hingga fraksi-fraksi baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Semua satu semangat mendukung transformasi lebih baik di tubuh PPP,” ujarnya usai menghadiri Musyawarah Kerja Cabang (Mukercab) DPC PPP Kuningan, Minggu (14/9/2025).
Terkait isu dualisme dan nama-nama calon ketua umum yang mulai mencuat, Arief menegaskan bahwa Jawa Barat tidak fokus pada figur, melainkan pada perbaikan sistem organisasi.
“Hasil Silatnas di Cirebon membahas perbaikan AD/ART, termasuk usulan pembentukan majleis baru yakni Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang nantinya berperan menunjuk pemimpin. Jadi bukan soal siapa yang maju, tetapi bagaimana sistemnya lebih baik,” kata Arief.
Ia juga menyinggung rekomendasi Silatnas yang meminta Plt Ketua Umum PPP saat ini untuk tidak mencalonkan kembali.
“Rekomendasi itu hasil keputusan majelis, yang posisinya berada di atas ketua. Jadi bukan degradasi personal, melainkan aspirasi demi perbaikan partai,” tegasnya.
Arief menambahkan, Jawa Barat tetap menjaga sikap konsisten mendukung kepemimpinan partai hingga muktamar digelar.
“Kami tidak keluar barisan. Semua kompak. Insyaallah dari sistem yang baik akan lahir ketua umum yang tepat,” tutupnya. (OM)





