Di Kira Untuk Geothermal, Mobil Truk Viroseis Hanya Melakukan Penelitian Bidang Geologi

Informasi, Teknologi3,733 views

KUNINGAN ONLINE – Adanya mobil truk Vibrator Seismik di sepanjang jalur Ciamis, Kuningan dan Cirebon sempat heboh dan menjadi viral di media sosial.

Kemunculan mobil tersebut sempat dikhawatirkan mengendus kandungan minyak dan gas bumi di Kabupaten Kuningan atau Geothermal.

Iklan

Tim Peneliti Erwan Cahya Dewa menjelaskan, jika kegiatan mobil vibrosis tersebut sedang melakukan penelitian kebumian dibidang geologi pada wilayah sub-vulkanik, dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan penelitian minyak dan gas, apalagi dikaitkan dengan eksploitasi geothermal.

“Kegiatan penelitian ini ramah lingkungan serta bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dalam memetakan struktur bawah permukaan pada wilayah sub-vulkanik di Indonesia khususnya dibidang geologi. Dimana kita bisa mengetahui jenis batuan vulkanik tersebut dan kegiatan ini tidak terkait dengan kegiatan eksploitasi geothermal,” jelas Erwan didampingi Humas Penelitian, Reza Patoni dan Akias Saepudin, kepada media, Kamis (4/11).

Iklan
Iklan

Secara teknis, Erwan menerangkan tujuan utama dari penelitian tersebut adalah untuk mendapatkan gambaran, citra, foto lapisan bawah permukaan terutama pada area di bawah lapisan batuan vulkanik disepanjang wilayah yang dilewati yaitu, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga daerah-daerah lainnya.

Untuk area Jawa Barat sendiri, Erwan memaparkan, kegiatan berlangsung sejak pertengahan Oktober hingga November 2021 meliputi kawasan Ciamis, Majalengka, Kuningan dan Cirebon. Dalam satu hari vibroseis itu dapat melewati lima sampai enam desa dan bisa mencapai jarak tempuh sekitar 40 kilometer.

“Dalam gambaran sederhana, penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian USG pada ibu hamil. Seperti halnya USG, penelitian kebumian ini juga merupakan metode untuk mendapatkan gambaran, foto, citra bawah permukaan bumi,” terangnya.

Saat ditanya sudah dilakukan sosialisasi, Erwan menambahkankegiatan penelitian tersebut diawali sosialisasi kepada Pemkab Kuningan yang dihadiri oleh jajaran muspida dan muspika, pada Selasa 14 September 2021. Sosialisasi dilanjutkan di tingkat kecamatan dan desa yang dilalui oleh survey kebumian itu.

Pihaknya berharap, dari kegiatan itu dapat menambah data dan informasi kebumian di Jawa Barat khususnya dan di Indonesia pada umumnya, sehingga dapat merasakan manfaat atas pekerjaan itu.

“Kami mengharapkan bantuan dan dukungan dari setiap pemangku kepentingan yang ada agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan,” harapnya.

Sebelumnya, masyarakat di wilayah lintasan vibroseis merasa khawatir dengan kegiatan tersebut, apalagi truk yang melintas membuat kegaduhan dan getaran yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan beberapa rumah rusak. Namun yang rusak tersebut sudah diganti oleh pihak ESDM. (OM)