Dapur SPPG Yayasan Telaga Kasih Nusantara Resmi Dilaunching, Siap Sukseskan Program Presiden Prabowo

Kesehatan, Sosial780 views

KUNINGAN ONLINE – Dalam rangka mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), Yayasan Telaga Kasih Nusantara secara resmi meluncurkan Dapur Sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Senin (20/10/2025).

Peresmian tersebut secara simbolis dilakukan pemotongan tumpeng yang di hadiri dari Forkompimcam, Pembina Yayasan Telaga Kasih Nusantara Joni Situanda, beserta tamu undangan lainnya.

Iklan

Ketua Yayasan Telaga Kasih Nusantara Linda Kartika Dewi dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kekompakan dan semangat tim sebelum dapur resmi beroperasi.

Iklan

Iklan

“Saya sangat bangga, bahkan sebelum dimulai saja kita sudah kompak. Ini menjadi modal penting untuk kesuksesan bersama dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita. Insya Allah, operasional dapur ini akan berjalan sesuai SOP dan juknis dari Badan Gizi Nasional (BGN),” ujarnya.

Linda berharap keberadaan dapur sehat tersebut dapat menjadi bagian penting dalam peningkatan kualitas gizi anak sekolah serta kelompok rentan lainnya, sesuai arahan pemerintah pusat.

Ia menjelaskan, setiap dapur di bawah naungan yayasan memiliki chef bersertifikat dengan menu yang disesuaikan pada standar gizi nasional.

“Alhamdulillah, kami dari tiga dapur memiliki chef khusus. Untuk satu dapur melibatkan 47 orang pekerja, di luar tim SPPI, akuntan, dan ahli gizi,” terangnya.

Linda juga menambahkan, saat ini operasional dapur masih menunggu kelengkapan SLHS dan HACCP, agar nantinya dapat beroperasi sesuai standar nasional.

Sementara itu, Camat Kramatmulya Miftraharza mengungkapkan di wilayahnya terdapat tujuh dapur SPPG yang ditargetkan seluruhnya dapat segera beroperasi.

“Saat ini baru empat dapur yang aktif, sementara tiga lainnya dalam tahap persiapan. Jika semuanya berjalan, pelaksanaan program MBG di Kramatmulya—yang mencakup lebih dari 13 ribu penerima manfaat, terdiri dari siswa SD, kelompok bermain, ibu hamil, dan balita—akan lebih merata dan efisien,” jelasnya.

Miftraharza menilai keberadaan dapur SPPG juga membuka peluang ekonomi baru bagi desa-desa sekitar.

“Pelaksanaan SPPG membutuhkan pasokan bahan baku yang kontinyu. Pemerintah desa melalui BUMDes Merah Putih bisa menjadi mitra strategis, karena sudah ada yang mengelola ayam petelur, pedaging, dan sayuran. Jika bahan baku tersedia cukup, maka dampak ekonominya bisa meluas,” tambahnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar pelaksanaan program MBG tetap memperhatikan kualitas dan keamanan makanan.

“Kita sering dengar di daerah lain ada masalah distribusi atau menu yang tidak sesuai standar, bahkan sampai terjadi keracunan. Mudah-mudahan hal seperti itu tidak terjadi di Kramatmulya. SPPG harus terus melakukan evaluasi agar pelayanan semakin baik dan berkualitas,” tegasnya.

Dengan peresmian dapur sehat ini, Yayasan Telaga Kasih Nusantara bertekad menjadi bagian aktif dalam menyukseskan visi pemerintah untuk mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan sejahtera melalui pemenuhan gizi yang berkualitas.

Yayasan Telaga Kasih Nusantara sendiri memiliki tiga dapur yang berlokasi di Kecamatan Kramatmulya, Kalimanggis dan Ciawigebang. Dengan merekrut pekerja dapur saiu dapurnya 47 orang. (OM)