JAKARTA – Komisi XII DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai bagian dari pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan oleh anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardiyan, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kepala BRIN dan Direktur Utama PT Industri Nuklir Indonesia (INUKI), Rabu (30/4).
“Kami mendukung penuh rencana ini karena sejalan dengan upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan energi yang berkelanjutan,” ujar Rokhmat.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program PLTN memerlukan dukungan anggaran, regulasi yang kuat, riset mendalam, dan sosialisasi publik secara masif.
Dalam forum tersebut, Rokhmat juga mengatakan pentingnya pengelolaan sampah sebagai sumber energi alternatif. Menurutnya, produksi sampah nasional yang mencapai 38 juta ton per tahun berpotensi menghasilkan listrik hingga 2.000 Megawatt.
Ia menyebut bahwa pengelolaan sampah tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan daerah.
“Sebagai contoh, DKI Jakarta menghabiskan sekitar Rp2 triliun per tahun untuk pengelolaan sampah. Jika dikelola secara optimal, potensi pendapatannya bisa mencapai Rp24 triliun per tahun,” jelasnya.
Rokhmat juga menyambut baik arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menetapkan pengelolaan sampah sebagai agenda strategis nasional. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi riset, edukasi publik, dan penerapan teknologi tepat guna untuk menjadikan sampah sebagai sumber energi, hingga ke tingkat desa.
“Kami dari Fraksi Partai Gerindra siap mendorong kebijakan yang menjadikan pengelolaan sampah dan energi terbarukan sebagai prioritas nasional,” tutupnya. (OM)
