Rina Sa’adah Dorong Penyederhanaan Distribusi Pupuk Bersubsidi, Tekankan Sinergi Demi Ketahanan Pangan

Politik, Sosial614 views

KUNINGAN ONLINE – Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa’adah, Lc., M.Si., menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk terus memperbaiki mekanisme distribusi pupuk bersubsidi agar lebih cepat, efisien, dan tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Rina dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) bersama para pemangku kepentingan di sektor pertanian yang berlangsung di Kabupaten Kuningan, Senin (20/10/2025).

Iklan

“Salah satu langkah yang kami dorong adalah penyederhanaan akses distribusi, agar pupuk bisa disalurkan lebih dekat ke petani melalui titik serah di tingkat Gapoktan atau kelompok budidaya ikan. Dengan demikian, proses penyaluran bisa lebih efektif dan tepat waktu,” ujar Rina.

Menurutnya, percepatan distribusi pupuk harus diiringi dengan semangat kolaborasi lintas lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Iklan

“Dalam hal ketahanan pangan, kita harus bergerak dalam satu semangat. Tidak ada ego sektoral, karena tujuan akhirnya adalah kesejahteraan petani dan kemandirian pangan bangsa,” tegasnya.

Dari sisi legislatif daerah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Ujang Kosasih, M.Si., mengakui masih ada sejumlah tantangan teknis yang dihadapi petani dalam mengakses pupuk bersubsidi, terutama terkait implementasi sistem kartu tani.

“Kami memahami bahwa sistem ini dirancang untuk meningkatkan ketertiban dan akuntabilitas, namun implementasinya di lapangan perlu terus disempurnakan agar tidak menyulitkan petani,” kata Ujang.

Ia menambahkan, koordinasi antara pemerintah daerah, distributor, dan kelompok tani perlu terus ditingkatkan agar penyaluran pupuk tetap tepat sasaran tanpa mengurangi kemudahan akses bagi petani.

Sementara itu, Senior Manager Region 2A PT Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Cristianto, menyampaikan bahwa masih ada sebagian petani yang belum terdaftar dalam sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sehingga belum dapat menebus pupuk bersubsidi.

“Saat ini penyaluran pupuk di Kuningan baru mencapai sekitar 42 persen, sementara pupuk organik baru sekitar 4,5 persen. Artinya, masih ada ruang besar untuk meningkatkan edukasi dan pemutakhiran data agar penyaluran berjalan optimal,” jelas Yudhi.

Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan PT Pupuk Indonesia terus diperkuat, terutama dalam pembaruan data dan kegiatan penyuluhan di tingkat lapangan.

Kegiatan Bimtek berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif. Selain sesi diskusi dan tanya jawab, acara diakhiri dengan pembagian berbagai hadiah serta pupuk bagi peserta sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka. (OM)