KUNINGAN ONLINE – Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Dalam rangka menjawab tantangan industri masa depan yang semakin kompleks dan dinamis, UNISA Kuningan turut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua institusi internasional terkemuka.
Yaitu, Global Katalyst dan WIFOG Jerman di Gedung UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam acara Symposium internasional yang bertajuk “Innovative Synergies: Enhancing Human Resource Development and Industry-Driven Collaboration between Germany and UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Indonesia.”
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pembicara utama dari Jerman yang merupakan pakar pengembangan sumber daya manusia dan kolaborasi industri-akademia, dan simpoisum ini dipimpin oleh Kepala Pusat International Office and Partnership, Lala Bumela Sudimantara, Ph.D, Kamis (8/8/2024).
Kerja sama ini berfokus pada pengembangan SDM unggul yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi (IT) dan keilmuan lintas disiplin.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan industri modern yang menuntut SDM dengan kemampuan adaptasi yang tinggi serta penguasaan berbagai disiplin ilmu.
Simposium dibuka dengan pidato kunci oleh Mr. Doddy Kadarisman, Direktur Kemitraan Internasional dari Global Katalyst, Jerman, yang menyampaikan topik “Innovative Technologies: Catalysts for Industry-Driven Collaboration.”
Dalam pidatonya, Mr. Kadarisman menekankan peran teknologi inovatif sebagai katalis dalam membangun kolaborasi yang berorientasi pada industri, serta bagaimana hal ini dapat memperkuat hubungan antara universitas dan industri di era digital.
Selanjutnya, Mrs. Nurul Aini, Pemimpin Proyek Indonesian Azubi for Blackforest-Baar-Heuberg region di bawah naungan Regional Economic Development and Fachkräfteallianz wilayah tersebut, memberikan presentasi yang berjudul “Innovative Approaches to Human Resource Development in the Digital Age.”
Ia menjelaskan pendekatan-pendekatan inovatif dalam pengembangan sumber daya manusia yang dapat diaplikasikan di era digital, serta pentingnya adaptasi terhadap perubahan teknologi untuk mendukung kemajuan industri dan pendidikan.
Terakhir, Mrs. Henriette Stanley, Managing Director dari Regional Economic Development Blackforest-Baar-Heuberg Germany, menyampaikan pidato kunci berjudul “Building Bridges: Best Practices for Successful Industry-Academia Partnerships.”
Mrs. Stanley berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam membangun kemitraan sukses antara industri dan akademia, serta bagaimana kolaborasi semacam ini dapat menjadi model bagi pengembangan hubungan antara perguruan tinggi dan mitra-mitra internasionalnya.
“Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah penguatan kompetensi IT. Global Katalyst, yang dikenal dengan pengembangan teknologi terdepan dan inovasi digital, akan menjadi mitra strategis dalam menyediakan pelatihan, seminar, dan program magang bagi mahasiswa UNISA Kuningan,” ungkap Mrs. Stanley.
Dengan demikian, lulusan UNISA Kuningan diharapkan memiliki keterampilan IT yang mumpuni, sesuai dengan tuntutan industri masa kini.
WIFOG Jerman, dengan reputasinya sebagai lembaga pendidikan yang unggul dalam penelitian dan pengembangan keilmuan lintas disiplin, akan memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kurikulum di UNISA Kuningan.
Program-program kolaboratif akan dirancang untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu, seperti teknik, ekonomi, dan humaniora, sehingga lulusan UNISA Kuningan memiliki perspektif yang lebih luas dan kemampuan untuk bekerja di berbagai sektor industri.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat strategis, baik bagi UNISA Kuningan maupun mitra-mitranya:
Dengan adanya dukungan dari Global Katalyst dan WIFOG Jerman, kualitas lulusan UNISA Kuningan akan meningkat signifikan. Mereka akan memiliki kompetensi IT yang kuat dan pemahaman mendalam tentang berbagai disiplin ilmu, yang sangat diperlukan di pasar kerja global.
Mahasiswa dan dosen UNISA Kuningan akan memiliki kesempatan untuk terhubung dengan jaringan profesional internasional, baik melalui program magang, pertukaran pelajar, maupun proyek penelitian bersama. Hal ini tidak hanya membuka peluang karier internasional, tetapi juga memperkuat posisi UNISA Kuningan di kancah pendidikan global.
Dengan dukungan dari WIFOG Jerman, UNISA Kuningan akan memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru dalam pendidikan yang mengintegrasikan teknologi dan keilmuan lintas disiplin. Ini akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan.
Penandatanganan MoU antara UNISA Kuningan, Global Katalyst, dan WIFOG Jerman merupakan langkah strategis dalam upaya membangun SDM unggul di Indonesia dan dalam memperluas jaringan global dan memperkuat kolaborasi dengan industri di Jerman.
Dengan fokus pada pengembangan keahlian IT dan keilmuan lintas disiplin, kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap menjawab tantangan industri masa depan.
Kolaborasi internasional ini tidak hanya menguntungkan bagi UNISA Kuningan, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan industri dan peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global. (OM)