Kajari Tak Hadir, Mahasiswa PMII dan GMNI Geruduk Kantor Kejari, Tuntut Penuntasan Kasus Proyek Kuningan Caang Rp 117 Miliar

Hukum, Politik, Sosial714 views

KUNINGAN ONLINE – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kuningan menggelar aksi demonstrasi di halaman Kejaksaan Negeri Kuningan, Jumat (24/10/2025).

Meski diguyur hujan deras, para mahasiswa tetap bertahan tanpa jas hujan, meneriakkan tuntutan agar Kejaksaan segera menuntaskan kasus dugaan penyelewengan dana proyek “Kuningan Caang” senilai Rp117 miliar.

Iklan

Aksi ini menjadi bentuk keprihatinan atas lambannya penanganan kasus proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) tersebut, yang hingga kini belum menunjukkan kejelasan. Menurut mahasiswa, meski sejumlah saksi telah dipanggil, belum terlihat perkembangan signifikan dari penyelidikan.

Spanduk besar bertuliskan #KuninganCaangkeun membentang di tengah massa, menjadi simbol desakan agar hukum ditegakkan secara adil dan tidak berpihak pada kepentingan kekuasaan.

Iklan

Namun, suasana sempat memanas ketika mahasiswa memaksa ingin bertemu langsung dengan Kepala Kejaksaan Negeri Kuningan, Ikhwanul Ridwan Saragih. Ketidakhadiran Kajari di kantor membuat massa geram, hingga terjadi aksi saling dorong dengan aparat keamanan. Seorang mahasiswa dilaporkan mengalami luka di tangan setelah terjatuh saat situasi ricuh.

Koordinator aksi, Rizal, menilai ketidakhadiran Kajari sebagai bentuk pengabaian terhadap aspirasi mahasiswa dan masyarakat.

“Kami datang bukan untuk membuat kerusuhan, tapi menuntut keadilan. Tapi Kajari justru memilih bersembunyi. Ini pelecehan terhadap aspirasi publik. Kami akan kembali turun, lebih besar dan lebih lantang, Selasa depan,” tegasnya di tengah hujan deras.

Sementara itu, Ketua DPK GMNI Amar juga mengecam sikap Kajari yang dianggap tidak menghargai mahasiswa.

“Jangan pura-pura tidak tahu kami datang! Kajari Kuningan sengaja menghindar dari rakyatnya sendiri! Ini bentuk ketakutan terhadap kebenaran!” serunya dari atas mobil komando, disambut tepuk tangan dan sorakan para peserta aksi.

Aksi yang berlangsung hampir satu jam itu akhirnya berakhir dengan kekecewaan mendalam. Para mahasiswa meninggalkan halaman Kejari dengan wajah muram namun berjanji akan kembali.

“Kami pulang bukan karena menyerah, tapi karena kecewa. Kejari Kuningan hari ini gagal menunjukkan keberpihakannya pada keadilan,” ujar salah satu peserta aksi sebelum massa membubarkan diri di bawah hujan yang masih mengguyur. (OM)