Dorong Pertanian Berkelanjutan, Wahyu Hidayah: Pupuk Bersubsidi Harus Jadi Instrumen Kesejahteraan Petani

KUNINGAN ONLINE – Pemerintah Kabupaten Kuningan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan para pelaku pertanian dalam memperkuat tata kelola pupuk bersubsidi agar lebih tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan sekaligus Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Kelola Pupuk Bersubsidi bersama Komisi IV DPR RI di Rumah Makan Saung Ema, Senin (20/10/2025).

Iklan

Kegiatan yang diinisiasi oleh Komisi IV DPR RI ini turut dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa’adah, Lc., M.Si., Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Ujang Kosasih, M.Si., Senior Manager Region 2A PT Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Cristianto, serta Wakil Ketua PCNU Kabupaten Kuningan, KH Toto Waliyudin, S.Pd.I. Hadir pula sejumlah petani dari berbagai wilayah di Kabupaten Kuningan.

Dalam sambutannya, Dr. Wahyu menegaskan bahwa tata kelola pupuk bersubsidi merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Iklan

“Pupuk bersubsidi bukan sekadar bantuan dari pemerintah, tetapi merupakan instrumen strategis dalam menopang produktivitas dan kesejahteraan petani. Karena itu, tata kelolanya harus dikuatkan melalui kolaborasi antara pusat, daerah, dan para petani,” ujarnya.

Pj Sekda Wahyu juga menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Komisi IV DPR RI terhadap penguatan sektor pertanian di Kabupaten Kuningan. Menurutnya, berbagai program dan bantuan dari pemerintah pusat melalui Komisi IV telah memberikan dampak nyata bagi kemajuan petani di daerah.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Rina Sa’adah dan seluruh jajaran Komisi IV DPR RI atas perhatian dan dukungan yang terus mengalir bagi petani Kuningan. Sinergi ini menjadi energi positif bagi kami untuk terus mendorong terwujudnya pertanian yang maju, mandiri, dan berkelanjutan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya pengembangan pupuk organik di Kuningan sebagai langkah menuju pertanian berkelanjutan. Ia mengungkapkan bahwa melalui program demplot berbasis pupuk organik yang dilaksanakan dengan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik, hasil yang diperoleh sangat menggembirakan.

“Produktivitas meningkat bahkan hingga dua kali lipat. Ini membuktikan bahwa transformasi menuju pertanian organik tidak hanya memungkinkan, tetapi juga membawa keuntungan bagi petani,” tuturnya.

Wahyu berharap kegiatan Bimtek ini dapat menjadi ruang bersama untuk menyamakan persepsi, memperkuat koordinasi, dan mencari solusi atas berbagai tantangan di lapangan.

“Mari kita jadikan kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata memperkuat sistem tata kelola pupuk dari hulu ke hilir. Ketika petani sejahtera, maka ekonomi daerah akan ikut tumbuh. Inilah semangat Kuningan Melesat,” tegasnya. (OM)