Belusukan ke Pasar, Cabup Nomo 2 M Ridho Suganda Serap Aspirasi Pedagang

Politik, Sosial356 views

KUNINGAN ONLINE – Putra Alm Bupati Aang Hamid Suganda, M. Ridho Suganda yang berpasangan dengan H. Kamdan pasca penetapan nomor urut melaksanakan kunjungan ke pasar Siliwangi dan Los Pasar Barat di Kel/Kecamatan Kuningan, Selasa (24/9/2024).

Kedatangan calon nomor urut 2 itu untuk menyerap aspirasi para pedagang kaki lima maupun pertokoan. Baik mengenai harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) maupun barang konsumsi lain.

Iklan

Uniknya, M. Ridho Suganda, melaksanakan kunjungan dengan tidak membawa kendaraan pribadi. Namun menggunakan jasa angkutan kota (Angkot).

Kegiatan ini merupakan bagian dari cara untuk mengetahui tingkat perekonomian masyarakat. Sebab belakangan banyak menerima keluhan masyarakat tentang daya beli yang merosot tajam.

Iklan

Seperti yang terjadi di Los Pasar Barat, banyak pedagang mengeluhkan daya beli semakin berkurang.

Imbasnya terjadi pada para pedagang kesulitan menjual barang dagangannya. Sepinya pengunjung menandakan bahwa ekonomi di Kab. Kuningan mengalami kelesuan.

Bahkan menurut pedagang ketika menyampaikan keluahannya kepada M. Ridho Suganda, menyebutkan bahwa para pedagang di Los Pasar Barat akan mengalami kebangkrutan dalam hitungan hari di muka.

Sebab para pembeli berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yang cukup ramai dan dagangannya lekas terjual.

“Saya melaksanakan blusukan ke pasar-pasar untuk menyerap aspirasi para pedagang. Bagaimana dengan aspek daya beli, harga barang dan ketersediaan barang. Aspirasi ini bisa dijadikan acuan untuk membuat kebijakan, jika terpilih sebagai Bupati Kuningan. Bagaimana kebijakan ekonomi secara mikro maupun makro” papar M Ridho Suganda kepada awak media.

Ketika ditanya, bagaimana mengatasi persoalan ekonomi Kab. Kuningan yang mengalami stagnan dan malah sedikit mundur? Ridho pun dengan tangkas menjawab.

“Persoalan ekonomi memang kompleks. Kendati demikian, bukan berarti tidak dapat diselesaikan dengan baik. Jika saya terpiliha, maka akan saya panggil Dins Perindag, Pertanian, dan Distanak,” ucapnya.

Lebih lanjut Edo sapaannya, ketiga dinas itu dikumpulkan diberikan target untuk mengerjakan selama enam bulan. Jika tidak beres, maka harus mundur.

“Saya ingin kedepannya pekerjaan itu dikerjakan sesuai traget politik yang saya sampaikan dalam kampanye. Jangan sampai birokrasi mengerjakan pekerjaan yang di luar atau bertentangan dengan misi, visi saya,” pungkasnya. (OM)