JAKARTA ONLINE – Anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardiyan, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berlokasi di Kabupaten Garut dan Bandung Barat, Jawa Barat.
Menurutnya, kehadiran PLTP ini sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto dalam mendorong pemanfaatan energi hijau, kemandirian energi, dan swasembada energi nasional.
“Komisi XII DPR RI sangat mendukung PLTP Geothermal Kamojang. Kehadiran ini sejalan dengan visi Bapak Presiden Prabowo untuk mendukung green energy, kemandirian energi, dan swasembada energi. Ini adalah salah satu PLTP Geothermal terbaik di Indonesia,” ujar Rokhmat usai Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi XII DPR RI ke PLTP Kamojang, Kamis (25/9/2025).
Politisi Partai Gerindra itu menilai PLTP Kamojang tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Ia menyoroti adanya dana bagi hasil yang diterima Pemerintah Daerah Garut dan Bandung Barat, serta berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), seperti bantuan pendidikan, pengembangan pertanian kopi, hingga penyediaan fasilitas olahraga.
“Saya lihat ada dana sosial yang diberikan untuk masyarakat, bantuan pendidikan, pengembangan sektor pertanian melalui penanaman kopi, dan penyediaan alat-alat olahraga. Saya kira inilah keharmonisan antara masyarakat dengan BUMN agar tidak terjadi kesenjangan sosial. Kami memberi apresiasi agar ke depan masyarakat bisa terus menjaga keberadaan geothermal sehingga berkelanjutan,” jelasnya.
Rokhmat juga menyoroti kondisi infrastruktur jalan di sekitar kawasan Kamojang yang masih rusak dan sempit. Ia berharap dana bagi hasil sebesar 37 persen dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan jalan, pendidikan, dan kesehatan.
“Kami harapkan dana bagi hasil yang nilainya 37 persen dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, terutama untuk infrastruktur jalan, pendidikan, dan kesehatan. Upaya-upaya ini harus dimaksimalkan agar masyarakat dapat menjaga keberadaan BUMN di Kamojang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rokhmat menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, yakni sekitar 40 persen dari total cadangan geothermal dunia atau sekitar 23.000 megawatt. Sementara kebutuhan listrik nasional saat ini baru mencapai sekitar 24.000 megawatt.
“Artinya, geothermal bisa meng-cover kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali. Ini sangat bermanfaat. Bapak Presiden Prabowo punya cita-cita mulia agar geothermal dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (OM)