KUNINGAN ONLINE – Melalui program Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) yang dibentuk oleh Badan Aamil Zakat Nasional Republik Indonesia, untuk mengelola 2 program, yaitu Program Lumbung Pangan, dan Program Zmart.
BazNas Kuningan di hari Pahlawan melaunching program Zmart bagi 50 penerima manfaat yang diresmikan langsung oleh Bupati Kuningan Acep Purnama.
Menurut Ketua BazNas Kuningan, Encu Sukat WS, Zmart merupakan program pemberdayaan ekonomi mustahik dalam upaya meningkatkan eksistensi dan kapasitas usaha ritel mikro untuk mengatasi kemiskinan di wilayah urban.
“Di hari Pahlawan kami melaunching program Zmart untuk 50 penerima manfaat dengan titik penyebaran penerima manfaat di 14 Kecamatan terdiri dari 41 Desa dan 9 Kelurahan,” kata Encu, Selasa (10/11) di Gedung Serbaguna Kelurahan Cigugur.
Upaya Pemberdayaan Ekonomi, BazNas Kuningan Launching Program Zmart
Encu mengatakan, pada penyaluran program Zmart tahun ini dikeluarkan anggaran sebesar Rp.500.000.000, dengan skema anggaran Rp.300.000.000 dari BazNas Kuningan dan Rp.200.000.000 dari BazNas RI.
Melalui program Zmart, Encu menerangkan, untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan kapasitas warung ritel mikro sehingga dapat tumbuh dan berkembang di tengah persaingan pasar ritel modern
“Meningkatkan pendapatan mustahik dengan sasaran melalui penambahan modal, perbaikan manajemen usaha, dan penguatan branding. Selain itu meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan usaha ritel,” terangnya.
Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, kata Encu, program ini secara intensif melakukan pembinaan dan mentoring agar usaha yang dijalankan mengalami kemajuan secara berkala oleh mustahik penerima manfaat program.
“Target dari program ini adalah mendorong mustahik untuk bertransformasi menjadi muzaki dengan standar had kifayah dan standar SDGs PBB dalam Goal ke-1 (No Poverty) untuk mengurangi kemiskinan,” kata Encu.
Setelah
Sementara Lembaga Pengembangan Ekonomi Mustahik (LPEM) RI bagian koordinator Jawa Barat, Ujang menuturkan UMKM/warung program Zmart per-November sudah ada 1.025 warung, tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, NTT, dan di Sumatra Utara. Sedangkan di Kuningan sendiri ada 50 warung Zmart.
“Semua warung ini tersebar, pertama ada di provinsi Jakarta ada 5 titik. Ada pun Jawa Barat, ada di 13 Kota/Kabupaten. Nah ini yang baru launching Kuningan, dan InsyaAllah nanti Kabupaten Bandung Barat, ada juga di Provinsi Banten, di NTT, dan Sumatra Utara,” tuturnya.
Dia menyampaikan, dengan konsep usaha ritel yang saling terkoneksi inilah warung Zmart diharapkan dapat menjadi etalase bagi produk-produk UMKM sehingga antar desa atau antar kecamatan bisa menstimulus terjadinya transaksi usaha.
Untuk mempermudah oprasional, Zmart sendiri, lanjut Ujang mempunyai aplikasi yang dapat ditemukan di Google Play untuk mempermudah dalam pengadaan barang serta transaksi.
“Nanti belanja kebutuhan barang mereka tidak usah datang ke grosir, mereka nanti cukup di warung, klik orderan, klik transaksi, dan nanti barang akan datang sendiri.” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama setelah melakukan pengguntingan pita warung Zmart sebagai tanda peresmian launching mengungkapkan rasa optimisnya bahwa melalui program Zmart dapat mengembangkan perekonomian masyarakat Kuningan, dan juga dapat menciptakan siklus kebermanfaatan yang luas.
“Insya Allah perekonomian kita akan berkembang menghasilkan lagi para muzaki, yang soleh solehah, yang nantinya masuk lagi diputar bersikulasi sehingga dengan Zmart ini insyaAllah dapat membantu peningkatan perekonomian umat,” ujarnya.
Ia menghimbau, kepada seluruh masyarakat Kuningan untuk dapat bersama-sama mensukseskan program Zmart BazNas, dengan berbelanja di Zmarat-Zmart yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Insya Allah Zmart ini akan ada menyebar di seluruh pelosok Kabupaten Kuningan. Belanja di Zmart akan lebih tenang dan nyaman, selain itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya. (De/OM)
