Pemkab Kuningan Lakukan Pencegahan Stunting, Berharap Bisa Turun

KUNINGAN ONLINE – Melalui kegiatan Pertemuan Penguatan, Penggerakan Pelaksanaan Intervensi Spesifikasi dan Sensitif, di Aula Kantor Kecamatan Nusaherang, Rabu (11/11/2020). Pemerintah Kabupaten Kuningan berupaya dalam melakukan pencegahan terhadap Stunting.

Stunting memiliki dampak sangat serius, disamping menyebabkan anak berbadan pendek, lemahnya kemampuan dalam berfikir, dan beresiko sering terkena penyakit, yang disebabkan oleh masalah yang sangat komplek, sehingga dalam penanggulangannya memerlukan penanganan dengan meubatkan semua unsur terkait.

Iklan
Iklan

Bupati Kuningan, Acep Purnama menyampaikan, tujuan kegiatan ini selain sebagai tidak lanjut kampanye cegah stunting untuk menyadarkan semua komponen masyarakat agar dapat berpartisipasi langsung dalam penurunan stunting dengan tindakan intervensi yang dibutuhkan.

Selain itu, pihaknya mengajak ibu-ibu hamil dan ibu yang punya bayi baru lahir atau baduta/balita sebagai sasaran utama juga agar paham mengenai asupan gizi seimbang dengan metoda isi piringku yang berisi lauk pauk, buah-buahan, makanan pokok, dan sayuran (labu mas).

Iklan

“Ditambah dengan susu murni, mengetahui manfaat pemberian vitamin a, manfaat pemberian tablet Fe, mengetahui pemberian makanan tambahan bayi dan anak, serta menjaga prilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Dia menerangkan, bahwa masalah  stunting disebabkan oleh 3 faktor yaitu, yang pertama penyebab mendasar pendidikan, kemiskinan, dan sosial budaya.

Kedua, lanjutnya, penyebab tidak langsung ketahanan pangan keluarga, pola asuh, pola makan, kesehatan ungkungan dan pelayanan kesehatan, dan yang ketiga penyebab langsung kurang asupan gizi dan penyakit.

“Berdasarkan data Riskesdar Kemenkes RI (3 januari 2018) prevalensi stunting, nasional 30.8%, jawa barat 31,1% dan kabupaten kuningan 28% pemerintah menargetkan angka prevalansi stunting nasional sampai tahun 2024 bisa turun dibawah 20%,” terangnya.

Sedangkan di Kabupaten Kuningan, disampaikan Acep, menurut data dari bulan penimbangan balita bulan februari 2020, dari jumlah 86.601 balita yang ada, yang diukur sebanyak 68.862 atau 79% bauta, didapat balita pendek dan sangat pendek sebanyak 4.720 atau 6.85 %.

“Percepatan pencegahan stunting merupakan program nasional yang dicanangkan oleh bapak presiden jokowi untuk dilakukan telah penanggulangannya dengan melibatkan semua unsur terkait termasuk unsur lembaga sosial dan swata,” paparnya.

Sementara, data stunting di kecamatan Nusaherang tahun 2020 berdasarkan poran bulan penimbangan balita bulan februari 2020 menunjukkan sebanyak 36 (3.09%) balita stunting dari jumlah total semua balita yang diukur sebanyak 1.165 balita.

“Pemerintah Kabupaten Kuningan sangat mendukung upaya penanggulangan stunting dengan melibatkan semua unsur pemerintah yang terkait termasuk pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa, serta pemerhati masyarakat, dan harus diupayakan penanganannya secara optimal agar tidak bertambah, bersyukur kalau kasus stunting bisa hilang,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Susi Lusyanti mengatakan, kegiatan yang sudah dilaksanakan yang pertama adalah kegiatan stunting dengan peserta jumlah 57 orang terdiri dari OPD dan SKPD terkait, PKK Kabupaten, sosialisasi regulasi pencegahan stunting berjumlah 90 orang , kordinasi konvergensi lintas program dan lintas sektor tingkat kecamatan.

“Rencana penyusunan aksi daerah oleh 72 orang, Penyerahan simbolis Masker dan paket ikan segar 400 kg kepada masyarakat,” pungkasnya. (OM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *