Tak Menyerah Tekuni Dunia Dance, Sandi Permana Sampai Diundang Acara TV

Informasi352 views

KUNINGAN ONLINE – Usaha Tak Pernah Mengkhianati hasil, itu lah pepatah yang sekarang sedang menggambarkan Sandi Permana, dancer asal Kuningan, Jawa Barat yang berhasil tampil di acara Brownis Trans TV.

Berawal pada 2008 karena melihat sebuah video musik yang mempunyai adegan robotic menjadikannya terinspirasi untuk belajar dance.

Iklan
Iklan

Mulai saat itu, Sandi mencari bagaimana cara dance robotic di youtube dan berlatih secara otodidik karena hobi, Sandi tidak pernah bosan untuk terus berlatih, terbukti dari MTs sampai sekarang ia masih menekuninya.

Pasang surut dunia hiburan sudah dia lewati, mulai dari membuat video di green screen, namun ekpektasi tak sesuai realita viewers dan like yang didapatkan dari penonton hanya sedikit sempat membuatnya merasa terpuruk.

Iklan

Tak menyerah dengan keadaaan, dia terus bersabar dan bersabar, terus membuat sebuah konten apalagi di zaman sekarang sudah banyak media sosial yang memberikan ruang untuk berkarya bagi penggunanya.

Sandi memanfaatkan tiktok dan instagram yang sedang digemari banyak orang untuk mempublikasin karyanya, terbukti salah satu videonya viral, makin semangatlah Sandi untuk membuat video yang kualitasnya lebih baik.

Karena viralnya video Sandi, acara Brownis yang tayang di Trans Tv mengundangnya untuk tampil diacara itu.Setiap hari semakin dikenal, kini follower akunnya Sandi di Tiktok sudah mencapai 2 juta, sedangkan follower di instagramnya sudah 11 ribu dengan tayangan kontennya mencapai 50 ribu.

Usaha untuk sampai dititik ini tak mudah, awalnya Sandi berjuang bersama 3 rekannya, mereka mempunyai grup yang bernama The Best Boy, aktif mengikuti lomba di seluruh Indonesia, paling jauh mereka ke Bali. Soal juara tak usah diragukan lagi, banyak piala tersimpah di rumah Sandi dari lomba yang dia ikuti.

Tak banyak yang tahu, ternyata dia juga pernah tampil di Tv sebelumnya, dia mengikuti lomba Seven Icon di acara Inbox SCTV namun, dia hanya bertahan sampai babak semifinal.

Tak pernah menyerah sudah menjadi motto hidupnya, dia terus berlatih mulai dari gerakan handswave, bodywave, popin, slide, dan catwalk.

Untuk gerakan roboticnya dia lebih mengembangkan gerakannya sendiri, dia memgembangkan aktivitas sehari hari menjadi gerakan robot.

langsung bisa menguasai semua gerakan itu, dia berlatih bertahun tahun bahkan ketika sedang makan, mengobrol dia akan terus mempraktekannya. Menurut Sandi, gerakan yang paling susah ada dibagian leher.

Setelah banyak ilmu dance yang dia kuasai, dia belum memikirkan untuk membuka sanggar, pernah ditawari untuk mengajari sanggar tapi tak diambilnya, dia juga pernah mengajar di daerah Cipto namun hanya bertahan setahun karena harus kerja lagi. (OM/Ida/mgg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *