KUNINGAN ONLINE – Perwakilan dari tiga (3) perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan yaitu STKIP Muhammadiyah Kuningan, Unisa dan STIKes Kuningan mengikuti acara penanaman mangrove di wilayah pesisir Pantai Utara Jawa. Penanaman mangrove tersebut tepatnya di aliran Sungai Cisanggarung yang membelah dua (2) Desa sekaligus dua (2) Provinsi yaitu di Desa Tawangsari Kabupaten Cirebon Jawa Barat dan Desa Limbangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah.
Sebelumnya, kegiatan diawali dengan mengunjungi tempat yang sedang dibangun untuk Rumah Belajar Masyarakat di Wilayah Losari Kabupaten Cirebon. Dalam kesempatan itu, perwakilan dari STKIP Muhammadiyah Kuningan Imam Muh Agung Fauzy yang juga Sebagai Ketua FTBM dan Ketua Paguyuban Duta Baca Kuningan memberikan Donasi buku untuk koleksi Perpustakaan RBM.
Demikian pula perwakilan dari Unisa yang diwakili oleh Kelompok mahasiswa Pencita Alam, memberikan sumbangan buku dan Bibit Pohon Markisa untuk ditanam di RBM. Sedangkan, STIKes Kuningan yang diwakili Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memberikan buku-buku bacaan.
Setelah selesai kegiatan, dilanjutkan dengan penanaman mangrove bersama Aktivitas Pencinta Lingkungan dari berbagai Daerah, bahkan hingga ada yang dari luar Pulau Jawa dan didukung juga oleh Sekolah Mangrove yang ada di wilayah Losari Kabupaten Cirebon.
Kegiatan tersebut juga di fasilitatori oleh H. Jainal Mutakin atau yang akrab di sapa Kang Zeze yang merupakan Dosen di STIKes Kuningan.
Dalam kesempatan tersebut Imam menuturkan pada KuninganOnline.Com, Minggu (30/08/2020), bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama, walaupun ini bukan diwilayah Kabupaten Kuningan, tetapi tidak ada salahnya ketika berbuat kebaikan dimanapun dan kapanpun harus dilaksanakan.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap sesama, walaupun ini bukan diwilayah Kabupaten Kuningan, tetapi tidak ada salahnya ketika berbuat kebaikan dimanapun dan kapanpun harus dilaksanakan,” tuturnya.
Terlebih memberikan bantuan bahan bacaan akan memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah sekitar agar melek aksara dan meningkatkan minat budaya baca, serta proses penanaman mangrove merupakan sebuah upaya agar wilayah pesisir tetap terkendali.
“Banyak manfaat lainnya dari tanaman mangrove contoh kecil untuk kehidupan manusia adalah untuk memperbaiki kualitas oksigen dan menyerap karbon dioksida. Intinya sebuah inovasi akan terwujud jika berkolaborasi,” ujarnya.
Sekedar informasi saja, penanaman mangrove di wilayah pesisir Pantai Utara kali ketiga dilakukan pada waktu dekat ini. “Ini atas inisiasi Sekolah Mangrove dan juga para penggiat ekologi mangrove di wilayah sekitar,” pungkasnya. (AS)