KUNINGAN ONLINE – Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk kampus STIKes Kuningan yang saat ini akan berusia 14 tahun dibulan Desember nanti. STIKes Kuningan (STIKKu) berada pada urutan pertama pada pemeringkatan Klasterisasi Perguruan Tinggi Kesehatan di Jawa Barat yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2020.
Kampus I yang saat ini berada di Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan kampus II di Rumah Sakit Ciremai Cirebon terus menorehkan prestasi yang membanggakan dari tahun ke tahun dan mengalami banyak peningkatan.
Ketua STIKes Kuningan, H. Abdal Rohim, S.Kp., MH mengucapkan rasa syukur dan bahagianya atas pencapaian dan kinerja Staf, Dosen dan sivitas akademika STIKes Kuningan dengan diraihnya peringkat pertama Perguruan Tinggi Kesehatan di Jawa Barat versi Kemdikbud.
“Alhamdulilah puji syukur kepada Allah SWT atas anugerah yang telah diberikan kepada STIKKu atas peringkat yang sangat membahagiakan, hal ini tidak lepas dari kerja tim, oleh karena itu saya menghaturkan terima kasih kepada pengurus Yayasan Pendidikan Bhakti Husada Kuningan (YPBHK) atas suportnya dalam mendukung segala kegiatan. Para wakil ketua, Kepala Prodi, dosen baik tetap maun tidak tetap juga para Staf Tenaga Kependidikan yang telah memberikan dan menunjukan kinerja terbaiknya. Semoga anugrah ini menjadi berkah untuk STIKes Kuningan dan YPBHK. Aamiin,” ucapnya.
Wakil Ketua I Bidang Akademik, Cecep Heriana, SKM., MPH menyampaikan bahwa setelah melakukan sebuah analisis Klusterisasi PT Kemendikbud th 2020, posisi STIKes Kuningan secara nasional urutan ke-203 dari 2136 Perguruan Tinggi yang dinilai, sedangkan secara regional spesisifk Perguruan Tinggi Kesehatan Jawa Barat urutan pertama. Secara Khusus Kluster 4, STIKKU urutan ke57 dari 400 PT (Univ/ST/Akademi), dan untuk Regional Ciayumajakuning, STIKKU urutan kedua setelah UGJ Cirebon. Secara Wilayah Kabupaten Kuningan, STIKKU urutan pertama dari PT (Univ/ST/Akdemi) yang ada di Kabupaten Kuningan. Dengan demikian STIKes Kuningan masih berada pada posisi yang sangat baik.
Tentu capaian tersebut berkat hasil kerja keras sivitas akademika STIKes Kuningan yang telah memberi dukungan yang besar untuk kemajuan STIKes Kuningan. Tujuan klasterisasi perguruan tinggi adalah untuk merumuskan penciri kualitas perguruan tinggi yang telah terdokumentasi di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) serta melakukan telaah klasterisasi berdasarkan penciri tertentu untuk kepentingan pembinaan perguruan tinggi. Adapun indikator Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2020 dibagi menjadi empat, yaitu Input, Proses, Output, dan Outcome.
Dari indikator proses, terdiri dari akreditasi institusi Badan Akreditasi Nasional-Pendidikan Tinggi (BAN-PT), akreditasi program studi Lam-PT Kes, pembelajaran daring, kerja sama perguruan tinggi, kelengkapan laporan PD Dikti, jumlah program studi bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pemeringkatan versi Webometric, program studi yang melaksanakan program merdeka belajar, dan mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar. Sementara itu, indikator output terdiri dari jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian, kinerja kemahasiswaan, dan jumlah program studi yang terakreditasi. Adapun dari sisi outcome, indikator yang dinilai berupa kinerja inovasi, persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan, jumlah sitasi per dosen, jumlah paten per dosen, dan kinerja pengabdian masyarakat.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Husada Kuningan, Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes., AIFO mengucapkan selamat atas peringkat kinerja kelembagaan yang telah diraih oleh STIKes Kuningan dari urutan 250 menjadi 203 se-Indonesia.
“Berkah bagi STIKes Kuningan yang menduduki urutan pertama yg bertengger di kluster 4 se-LLDIKTI IV dari 179 PTSKes yang ada di kluster 4 hanya 9 PTS sisanya di kluster 5. Selamat untuk mahasiswa dan alumninya juga. STIKKU memang terdepan dalam mutu.” Jelasnya. (red)