KUNINGAN ONLINE – Sekretaris Daerah Kuningan, Dian Rachmat Yanuar mengakui bahwa tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kuningan rendah, dibanding provinsi dan nasional.
Selain itu, pihaknya juga tidak menolak ketika angkat kasus stunting di Kuningan yang cukup tinggi.
“Itu realitanya, saat ini kita sedang upayakan untuk urai dengan menggerakkan SKPD-SKPD terkait untuk mencegahnya. Karena mencegah stunting ini tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujar Dian kepada Awak media usai kegiatan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dilaksanakan di Pontren Miftahul Mubarak, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, Selasa (9/3).
Dian mengatakan, bahwa pencegahan stunting tidak dapat dilakukan dengan mudah. Hal itu, membutuhkan perpaduan program lintas instansi.
“Untuk produksi ikan pun kita akui masih kurang karena masih mendatangkan dari luar. Ini akan segera kita tangani dan upayakan secepatnya,” kata Dian yang juga ketua DPK Korpri.
Sementara, Kadis Perikanan dan Peternakan Kuningan, Bunbun Budhiyasa, melalui Kabid Perikanan, Denny Rianto, menyebutkan dalam agenda yang berlangsung di Pontren Miftahul Mubarak itu, pihaknya membagikan 500 paket produk ikan untuk masyarakat sekitar.
“Ada 500 paket, yang per paketnya ada lima macam produk ikan dan olahannya. Yakni Ikan segar 1 kg, ikan sarden 450 gr, otak-otak 250 gr, kaki naga 250 gr dan baso ikan 250 gr,” pungkasnya. (OM)