KUNINGAN ONLINE – Pandemic covid 19 yang saat ini mengguncang seluruh dunia, memberikan dampak yang luar biasa terhadap penurunan aktivitas ekonomi, tak terkecuali sector UMKM yang justru terkena imbas covid – 19 yang luar biasa besar jika dibandingkan dengan krisis ekonomi 1998 atau 2008 yang lalu.
Salah satu cara agar kondisi keterpurukan ekonomi ini segera berlalu selain dari memperhatikan protocol Kesehatan dengan ketat adalah dengan berkolaborasi antar elemen masyarakat untuk menyelesaikan masalah Bersama dari sudut pandang dan keahlian yang berbeda.
Salah satunya dapat diimplementasikan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang merupakan salah satu dari kewajiban seorang dosen selain dari melaksanakan penelitian dan pendidikan atau pengajaran di kampus yang merupakan pengejawantahan dari tri dharma perguruan tinggi.
H. Robi Awaluddin, S.Pd.,MM., namanya yang merupakan dosen dari Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Kuningan (Uniku), yang juga merupakan alumni Master of Business Management dari IPB School of Business yang mencoba untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi sebagai dampak dari pandemic covid – 19 dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar acara pelatihan bisnis UMKM yang bertajuk “Optimis di Kala Krisis, Digitalisasi Inovasi Hadapi Pandemi” yang diselenggarakan di Desa Lengkong Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu 25 November 2020 yang lalu di Aula Desa Lengkong, yang dihadiri oleh Karang Taruna, Ibu – Ibu Kader Posyandu dari lima (5) kampung berbeda dan Kelompok Pemuda Tani Desa Lengkong.
Kang Robi sapaan akrabnya, Senin (30/11/2020), menyampaikan, dalam seminarnya itu, dia menekankan bahwa kita harus optimis dalam menghadapi situasi sulit seperti ini, terus berdoa dan menjaga protocol kesehatan. Selain itu, kita harus kolaborasi agar semuanya bisa maju dan berkembang, 97 % masyarakat Indonesia adalah pelaku UMKM dan sangat terdampak. Salah satu cara agar kita bangkit adalah kita harus adaptif terhadap kondisi ini terutama ditengah hadirnya internet sebagai bagian dari revolusi industry 4.0 di sisi lain memberikan kemudahan yang luar biasa terhadap dunia bisnis.
“Kalau dulu untuk beli baju dan perlengkapan rumah itu harus pergi ke pasar secara fisik, kini belanja bisa sambil rebahan, lalu paket pesanan datang ke rumah diantarkan kurir. Bahkan, bisa dengan gratis ongkos kirim. Kenapa kita tidak ubah pola pikir dari konsumtif menjadi produktif,” ujarnya.
Menurutnya, produk unggulan apa di Desa Lengkong yang bisa dimarket secara luas melalui online itu, bisa kita kembangkan. Kita buat standar kualitasnya, kita kembangkan bersama desain kemasan, konten iklan hingga channel distribusinya.
“Dengan hadirnya, digital bisnis dan online marketplace bisa menjadi peluang besar untuk bangkit melawan covid-19 ini, terlebih di Desa Lengkong terdapat sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan bersama secara optimal menjadi produk turunan agribisinis, banyak pelaku UMKM yang sudah memiliki produk, namun belum bisa bisnis secara online. Ya kita bisa bantu bersama, inilah motivasi untuk kolaborasi dengan inovasi dari acara ini diselenggarakan?” papar dosen Robi Awaluddin.
Dikatakannya, ada salah satu peserta bernama Oman dari kampung manis Desa Lengkong dalam kegiatan tersebut, bertanya, pada narasumber tentang apakah acara ini akan berlanjut dan kapan bisa dilaksanakan kembali? Karena acaranya sangat bermanfaat untuk pengetahuan dan keterampilan kelompok pemuda tani di Desa Lengkong.
“Secara pribadi atau institusi Universitas Kuningan (Uniku), siap kapan saja membantu dan berkolaborasi, nanti tinggal diatur saja jadwalnya,” kata Robi.
Masih menurutnya, dalam pelatihan tersebut juga, dijelaskan cara pemotretan produk untuk dipasarkan secara online agar lebih banyak menarik konsumen.
“Dalam bisnis online salah satu faktor kunci agar produk laris adalah foto produk yang professional. Salah satu kuncinya adalah dengan latar belakang pada produk itu harus putih atau clean. Pencahayaan dan dekorasi yang menarik agar konsumen membeli produk kita,” pungkas Robi yang didampingi asisten mahasiswanya bernama Arida Anisa yang memaparkan praktek foto produk. (Rilis/red)