KUNINGAN ONLINE – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (MASIKA ICMI) Orda Kuningan resmi digelar secara virtual pada 7 Agustus 2021. Rakerda ini dipimpin langsung oleh Ketua MASIKA ICMI Kuningan Dr. Udin Khaerduin.
Agus Kusman selaku Ketua Pelaksana menyampaikan bahwa Rakerda ini bertujuan untuk membuat program kerja selama satu tahun kepengurusan MASIKA ICMI Kuningan serta memaparkannya kepada semua pengurus.
“Dalam rakerda ini kita menghimpun dan merumuskan program kerja MASIKA ICMI Kuningan satu tahun yang akan datang, kemudian menyusun program prioritas kerja ke depan,” ujar Agus Kusman dalam keterangan tertulis, Jumat (13/8/2021).
Sementara, Ketua MASIKA ICMI Kuningan Dr. Udin Khaerduin menyampaikan bahwa forum Rakerda ini diharapkan sebagai wadah untuk menampung aspirasi pengurus dalam sebuah konsep program kerja sehingga bisa diaplikasikan dalam kepengurusan.
“Saya berharap Rakerda ini menjadi wadah untuk saling berkontribusi mencurahkan gagasan dan pikiran teman-teman pengurus dalam menyusun Program Kerja MASIKA ICMI Kuningan satu tahun yang akan datang. Semoga apa yang kita bahas dapat direalisasikan dalam bentuk kegiatan,” ujar Udin.
Pasca kegiatan Rakerda dilanjutkan dengan Dialog Masika ICMI Kuningan yang bertema Efektivitas Kebijakan Pemerintah Daerah Kuningan Dalam Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Kuningan.
Para Narasumbernya adalah H. Acep Purnama selaku Bupati Kuningan, dr. Deki Saefullah, selaku Direktur RSUD 45 Kuningan, Dr. H. Iskandar, selaku Ketua ICMI Kuningan dan Nurul Iman Himma Amrullah selaku Rektor UNISA Kuningan.
Dalam pembahasan Dialog MASIKA ICMI Kuningan, Bupati Kuningan Acep Purnama menyampaikan tentang beberapa kebijakan yang sudah dilakukan dalam upaya mencegah penulaan Covid-19.
“Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan banyak melakukan kebijakan seperti Pemberlakuan PSBB, PSBM, Penyekatan Jalan (Jam Malam), pembelian RS Citra Ibu sebagai RS Penanganan Covid-19, Penyemprotan Disenfektan. Bahkan agenda terdekat yaitu melakukan Grebek Vaksinasi ke setiap desa,” ujar Acep Purnama.
Selanjutnya, dr. Deki Saefullah memaparkan tentang grafik pasien yang terkena penyakit Covid-19 sudah agak melandai dan banyak mengalami perubahan.
“RSUD 45 Kuningan menjadi salah satu rumah sakit rujukan dalam penanganan Covid-19. Grafik pasien Covid-19 di Kuningan sudah agak melandai. Selain itu juga kondisi masyarakat sekarang sudah mulai kuat dengan adanya vaksinasi yang muali dilakukan oleh Pemerintah Kuningan,” papar Deki.
Dari kalangan akademisi ada Ketua ICMI Kuningan, Iskandar yang mengomentari terkait kebijakan pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19.
“Ada dua kategori negara dalam situasi menghadapi pandemi ini, pertama adalah negara yang sigap dan negara yang gagap. Negara yang sigap selalu konsisten dengan setiap kebijakan yang diambil dan memberikan jalan keluar dalam penanganan Pandemi ini, dan negara yang gagap adalah negara yang tidak siap ditandai dengan lambatnya respon dalam antisipasi penularan virus Covid-19, tenaga kesehatan yang terbats dan sarana prasarana yang kurang bagus,” jelasnya.
“Selain itu pula pemerintah seharusnya disamping menyiapkan antibody juga menyiapkan anti bodo (edukasi) dalam penanganan dan penanggulangan pandemic ini. Karena saya melihat edukasi kepada masyarakat sangat lemah. Sehingga penularan pandemic ini dari hari kehari selalu naik,” tambah Iskandar.
Narasumber terakhir Nurul Iman Himma Amrullah memaparkan terkait posisi pemerintah yang harus bergandengan tangan dengan masyarakat dalam melawan pandemic ini dan harus adanya kajian akedemik terkait Recovery ekonomi pasca pandemi.
“Dalam situasi seperti ini pemerintah dan masyarakat harusnya saling bahu membahu bergotong royong dalam melawan Pandemi ini. Saya berharap setiap unsur maysrakat dapat disinergiskan. Selain itu juga saya melihat sector yang sangat terdampak dalam pandemi ini adalah ekonomi, harusnya ada kajian yang mendalam dan akademik tentang pemulihan ekonomi (recovery) pasca pandemic ini selesai, sehingga kebijakan-kebjakan yang diambil oelh pemerintah tertata dan terkonsep dengan baik,” papar Nurul Iman. (OM/rilis)