Penuhi Aspirasi Masyarakat, Tina Wiryawati Bersama Stiepari Bantu Desa Karangkanmulyan Mandiri Berbasis Pariwisata

Informasi, Wisata378 views

KUNINGAN ONLINE – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Gerindra, Tina Wiryawati berkomitemen untuk memberikan perhatian khusus untuk sektor pariwisata dan UMKM di Kabupaten Kuningan.

Iklan

Sebelumnya, Tina sebagai inisiator atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang dalam hal memajukan Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya menjadi Desa Wisata dengan brend Sawah lovenya. Kini Tina kembali mendatangkan Stiepari Semarang untuk Desa Karangkamulyan Kecamatan Ciawigebang menjadi Desa Mandiri dengan potensi yang ada.

Iklan

“Selain untuk memajukan Pariwisata, Kampus Stiepari juga untuk mengurangi pengangguran dengan melanjutkan pendidikan di Stiepari. Alhamdulilah Kuningan sudah 32 orang mengikuti program tersebut. Dan kini, Saya mendatangkan Stiepari untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya di Desa Karangkamulyan yang memiliki potensi menjadi Desa Mandiri dengan kearifan Lokalnya, serta dengan UMKM Keripiknya,” ujar Tina, Rabu (10/3).

Tina menjelaskan, di Desa Karangkamulyan yaitu mewujudkan Desa Karangkamulyan yang mampu bersaing demi meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Ekonomi (SDE), dan menumbuhkan potensi Desa dengan pola bidang kearipan lokal maupun potensi yang belum terwujud, karena di Desa Karangkamulyan memiliki potensi unggulan.

Iklan

“UMKM yang bergerak dibidang Home Industri makanan ringan khas Kabupaten Kuningan seperti Ketemling/Gemblong sebanyak 20 pabrik Home Industri yang sudah berjalan dan berkembang di Desa Karangkamulyan secara turun temurun dari mulai tahun 1970 an sebelum Desa Karangkamulyan dipekarkan manjadi Desa yang di akui berdiri dan terpisah dari Desa Induk yaitu Desa Ciawilor,” jelas Tina Dapil Jabar 13 Kabupaten (Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran).

Selain itu, lanjut Tina, Desa Karangkamulyan memiliki potensi wisata yang di dominasi dengan lokasi yang ditunjang dengan fasilitas wilayah yang dilewati oleh jalur Kabupaten dan akses jalan yang bisa dilewati dari berbagai arah yang menyambungkan dengan beberapa desa yang menghubungkan.

Pihaknya berharap, dengan kedatangan Stiepari Semarang ke Desa Karangkamulyan dapat bekerjasaam untuk ikut membantu, membina dan meningkatkan mutu SDM yang bisa bersaing dan membentuk POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) masyarakat Desa.

“Mudah-mudahan bisa meningkatkan pertumbuhan sektor SDM di Desa Karangkamulyan agar bisa mewujudukan mimpi dan cita-cita warga menjadi Desa yang mandiri serta bisa memanfaatkan potensi dan mengembangkan di sektor ekonominya dengan banyaknya pelaku UMKM,” harapnya.

Terpisah, Kepala Desa Karangkamulyan Yayat Supriyatna menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Anggota DPRD provinsi Tina Wiryawati yang telah membantu memfasilitasi untuk menghubungkan dengan pihak kampus Stiepari Semarang.

“Kami berharap, apa yang menjadi mimpi dan cita-cita masyarakat dalam memajukan Desa mandiri ini dapat terwujud. Tentunya tidak hanya dengan modal Anggaran saja, melainkan peningkatan SDMnya pun perlu ditingkatkan, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat ditengah pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Sementara Tim Kampus Stiepari Semarang, Pranoto mengatakan upaya untuk mewujudkan Desa yang bisa mandiri tidak hanya dengan modal besar. Melainkan dengan konsep yang matang dan bisa membangun kerjasama secara terorganisir.

“Kami hadir tentunya atas bantuan dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Tina Wiryawati untuk membantu Desa Karangkamulyan menjadi desa yang mandiri dengan potensi yang ada. Jadi, kami memberikan pemahaman kepada masyarakat dan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakatnya terlebih dahulu sebelum mewujudkan mimpi dan cita-cita menjadi Desa Wisata yang mandiri,” ujar Pranoto.

Pranoto menerangkan, dizaman sekarang ini banyak desa berlomba-loma ingin menjadi Desa Wisata. Tetapi, yang perlu dipahami adalah bahwa menjadikan desa menjadi desa wisata bukan karena alasan untuk mendapatkan dana yang besar dan juga bukan untuk mendapatkan proyek besar. Melainkan konsep yang sebenarnya ada dua alasan penting.

“Pertama konsep pelestarian yaitu melestarikan semua sumber daya yang ada, baik alam, budaya dan buatan, khususnya kearifan lokal. Kedua Pemanfaatan, memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut untuk pariwisata, dalam rangka meningkakan perekonomian masyaraka Desa,” terangnya.

Lalu caranya bagaimana, Pranoto menjelaskan lihat potensi dan keunikan atau ciri khas yang bisa di jadikan magnet atau daya tarik wisata agar orang mau berkunjung ke Desa Karangkamulyan.

Selanjutnya, kata Pronoto, inventaris permasalahan apa saja yang ada di Desa, karena dengan adanya permasalahan maka ini menjadi potensi masyarakat dan perangkat Desa untuk duduk bersama-sama mengambil langkah-langkah atau program dalam mengatasi permasalahan tersebut.

“Oleh sebab itu, yang terpenting dalam merintis Desa menjadi suatu Desa Wisata adalah harus ada partisipasi dari seluruh masyarakat Desa. Kemudian, perlu adanya kekompakan antara masyarakat, perangkat Desa, kelembagaan atau kelompok lain-lain yang ada di Desa termasuk BUMDes sesuai dengan tupoksinya,” kata Pranoto.

Lebih lanjut, Pranoto memaparkan program atau kegiatan yang dilakukan harus berkelanjuan (Sustaunable Development) artinya membangun tanpa konsep dan hanya bisa dinikmati dalam sesaat dan setelah itu tidak ada inovasi dan kreasi.

“Pentingnya Tema dan Branding tentunya sesuai dengan atraksi utama Desa tersebut dan selalu melakukan rembuk/ kumpul antar semua lembagamaupun perangkat Desa untuk mencari solusi bersama supaya saling terbuka serta memiliki prinsip gotong Royong,” pungkasnya. (Ida)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *