KUNINGAN ONLINE – Buah Marqisa dimanfaatkan oleh Mahasiswa Universitas Kuningan yang sedang melakukan pengabdian masyarakat dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 8, di Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana.
Dalam memanfaatkan buah Markisa, para mahasiswa mengolah menjadi sebuah produk yang menjadi daya tarik baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Menurut ketua Kelompok 8 KKN Maniskidul, Rian Triansyah Saputra, mengembangkan produk olahan Markisa karena berorientasi pada buah markisa yang menjadi icon atau ciri khas dari Kecamatan Jalaksana juga dengan dicanangkannya Kecamatan Jalaksana sebagai kecamatan Markisa oleh Bupati Kuningan.
“Desa Maniskidul merupakan desa yang kaya akan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga Sumber Daya Alam (SDA) yang sudah bukan menjadi rahasia lagi, salah satunya adalah buah markisa. Karena itu pulalah Mahasiswa KKN mengangkat produk ini,” tuturnya, Jumat (6/7/2021).
Ia juga mengatakan, produk ini juga berbasis potensi SDA yang dikembangkan oleh SDM sesuai dengan Tema KKN Uniku Tahun ini yaitu (Meningkatkan Potensi SDA dan SDM Menuju Desa Pinunjul).
“Mahasiswa KKN membuat produk baru seperti (Permen Markisa) yang belum pernah ada sebelumnya dan juga menginovasi produk yang sudah ada seperti selai, rempeyek, wajik dan minuman markisa,” kata Rian.
Mahasiswa KKN Uniku kelompok 8, lanjut Rian, juga mengemas produk dengan sangat menarik, harga yang terjangkau, sehingga lebih banyak peminatnya.
“Sampai saat ini pun mahasiswa masih melakukan pengembangan produk baru lainnya,” ujarnya.
Selain itu, mahasiswa KKN 8 Maniskidul, Rian menerangkan, melakukan demo masak di hadapan ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM yang dihadiri oleh Camat Jalaksana.
“Beliau (Camat Jalaksana, red) memberikan respon positif dan sangat mengapresiasi atas produk yang dihasilkan dan memberikan beberapa masukan terhadap produk tersebut, juga akan membantu dalam mengurus perizinan jika mahasiswa serius dalam mengembangkan produk ini,” terangnya.
Rian menyampaikan, bahwa Pemerintah Desa Maniskidul yang memberikan dukungan penuh serta merasa sangat bangga dengan produk yang dapat diciptakan Mahasiswa KKN.
“Mereka mengatakan bahwa belum ada mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Maniskidul yang mampu menghasilkan suatu produk makanan yang dapat dikembangkan dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Pihaknya bersama rekan-rekan Mahasiswa kelompok 8 Desa Maniskidul berharap, produk ini mampu membantu perekonomian masyarakat sekitar dan menjadi produk unggulan serta menjadi ciri khas bagi Desa Maniskidul khususnya Kecamatan Jalaksana.
“Kedepannya produk ini akan di produksi oleh para pelaku UMKM dan lembaga desa lainnya dengan tetap didampingi oleh Mahasiswa. Rencananya produk ini akan di pasarkan di Objek Wisata Cibulan dan toko oleh-oleh khas Kuningan,” pungkasnya. (OM)