KUNINGAN ONLINE – Sebagai pejabat publik, sudah sepatutnya DPRD Kabupaten Kuningan melalui seluruh elemennya menjadi Uswah atau contoh dalam bertindak dan berucap bagi masyarakatnya itu sendiri. Hal tersebut nampaknya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi para pejabat untuk membenahi polah pongkah yang masih antah berantah tak karuan.
Menilik apa yang menjadi buah bibir masyarakat saat ini kepada Lembaga DPRD ketika sang Ketua (Pak Nuzul) dengan lugas menyampaikan untuk menutup pondok pesantren Husnul Khotimah (HK) karena menurutnya menjadi penghasil “limbah virus” dan “limbah” yang lainnya.
Publik tak habis pikir bahwa seorang pejabat publik yang “terhormat” ini dengan entengnya berucap demikian. Nampak jelas tendensius yang menusuk dan spesifik kepada ponpes HK yang notabene Lembaga Pendidikan.
Masyarakat Kabupaten Kuningan sudah jengah dengan atraksi dagelan yang dihadirkan oleh pimpinan DPRD ini. Dewan yang katanya “terhormat” ini tanpa rasa malu mengumbar sikap jumawanya yang berujung pada kemarahan masyarakat Kabupaten Kuningan, mengingat Ketua DPRD yang satu ini tidak becus dalam menahkodai lidahnya sendiri. Lembaga DPRD dibuat menjadi tidak berintegritas dan memiliki kredibiltas lagi. Distrust yang kian gencar harus disikapi secara serius oleh DPRD, jangan ngelantur lah!
Kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kuningan mengutuk keras statement Pak Nuzul sebagai Ketua DPRD yang congkak dan tidak layak tentang “limbah ponpes HK”. Segeralah mawas diri dan mundur dari jabatan, kalau sekiranya tidak mampu berbaur dan berpihak kepada masyarakat,atau tunggulah kami untuk segera berbaris di depan Gedung Ancaran untuk menuntut peradilan etik ini !
Penulis :
Achmad Irsyad Imanuddin
Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik
PC IMM Kuningan