Musim Hujan Enak Ini Makan Serabi, Cek Lokasinya

KUNINGAN ONLINE – Hujan masih sering mengguyur kawasan Kuningan. Biasanya, di musim penghujan seperti sekarang kita cenderung lebih cepat lapar karena perubahan suhu yang lebih dingin.

Namun, warga Kuningan tidak perlu cemas karena banyak makanan murah yang mengenyangkan, selain itu harganya murah meriah. Serabi, contohnya makanan yang berbahan utama tepung beras itu bisa mengenyangkan sama seperti nasi.

Iklan
Iklan

Di Kuningan sudah banyak tersebar penjual serabi di pinggiran jalan, atau bahkan sudah ada yang sudah mendirikan toko serabi. Ibu Aminah (40), salah satu penjual serabi. Ia berjualan di depan rumahnya, di Kampung Pahing, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi.

Setiap hari, mulai berjualan dari pukul 15.00 wib sampai waktu magrib, Ibu Aminah berjualan. Mulai dari harga Rp 500 sampai Rp4.000, dia menjual dagangannya. Variant rasanya terdiri dari berbagai macam, ada serabi polos seharga Rp1.000, serabi toping orek tempe dengan harga Rp2.000.

Iklan

“Lalu ada serabi toping telur seharga Rp4.000, dan gorengan hanya Rp5.00 saja, harga yang terbilang cukup murah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan,” kata Aminah kepada Kuninganonline.com, Rabu (2/12/2020).

Ia menerangkan, mulai berjualan sejak tahun 2016, selama itu dia hanya berjualan di depan rumahnya. Dirinya berkeinginan untuk memajukan usahanya.

Pihaknya pun mulai menawarkankan dagangannya melalui fitur story di whatsapp dengan nomor (+62 896-0410-5207), dan mempromosikannya di grup-grup whatsapp yang tergabung selain itu di Instagram @serabikuningan.

Ia sedang mempersiapkan untuk mempromosikan serabinya di media sosial yang lain, agar serabi buatannya bisa dikenal oleh seluruh warga Kuningan.

“Sehingga kedepannya, saya berharap ada yang membeli dari luar desa Purwasari, bahkan bisa dipesan untuk keperluan suatu acara yang ada di Kuningan,” harapannya.

Bu Aminah tidak sendiri berjualannya, Ia ditemani oleh suaminya bekerja keras untuk memajukan usaha serabi ini, karena penghasilan keluarga hanya bergantung kepada untung dari penjualan serabi ini.

Mereka masih mempunyai tiga orang anak yang masih menempuh pendidikan. Anak pertamanya masih kuliah, anak keduanya masih kelas 12 di SMK, dan anak bungsunya masih kelas IV SD.

“Dengan modal Rp150.000 Ibu Aminah hanya meraup untung sebesar Rp50.000, kadang rame, kadang juga sepi, namanya juga jualan,” ujarnya.

Kadang dia mengeluh karena pengahasilannya hanya cukup untuk biaya hidup sehari hari tanpa bisa menyimpan dan membeli furniture rumah, untuk itu dia dan anak-anaknya sedang menggencarkan promosi di sosial media agar serabinya dikenal oleh seluruh warga Kuningan. (Ida/Mgg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *