Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang.
Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut; wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan air; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai tidak lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai. Meskipun berada diwilayah “bukan langganan banjir’. Setiap orang harus tetap waspada dengan kemungkinan bencana alam ini.
Brebes – Ruas jalan utama Jatibarang-Brebes tidak bisa dilalui kendaraan akibat banjir. Banjir di ruas ini akibat limpasan Sungai Pemali.
Banjir di ruas ini mulai menggenang sekitar pukul 10.00 WIB. Genangan air di jalan mulai dari Desa Terlangu sampai Kedung Tukang Kecamatan Jatibarang. Ketinggian air pun bervariasi mulai 50 sampai 70 cm.
Akibat banjir, lalu lintas antara Brebes dan Jatibarang putus. Sejumlah petugas ditempatkan untuk menghalau kendaraan yang akan melintas.
Kendaraan roda dua dan mobil penumpang kecil diputar arah untuk mencari jalan lain yang aman. Tidak sedikit kendaraan atau mobil yang mogok akibat menerjang banjir.
Banjir dilaporkan melanda tujuh Kecamatan di Kabupaten Brebes. Kapolsek Jatibarang, AKP Budi Suparyoto mengatakan, kendaraan kecil dan motor diminta tidak melintas jalan tersebut.
“Rumah warga di Jatibarang banyak terendam. Kemudian jalan utama Brebes-Jatibarang juga tertutup air sehingga tidak bisa dilewati kendaraan kecil,” ucap Kapolsek Jatibarang, Senin (26/2/2024).
Terpisah, Camat Jatibarang, Imam Tohid menambahkan, jalur Jatibarang-Ketanggungan, tepatnya di Desa Rengaspendawa juga ditutup karena terendam banjir.
“Banjir sekarang sudah masuk di Desa Kebogadung Kecamatan Jatibarang, dan jalur utama Jatibarang-Ketanggungan ikut terendam dari luapan sungai Pemali,” tandasnya.
SEBAGAI LANGKAH YANG HARUS KITA LAKUKAN ADALAH :
- Menata daerah aliran sungai dari hulu ke hilir secara terpadu sesuai dengan fungsi lahan.
- Membangun sistem pemantauan dan peringatan dini pada wilayah yang sering terkena banjir.
- Memasang pompa dan penghalang ombak untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
PERSIAPAN DI TINGKAT KOMUNITAS ADALAH :
- Bersama aparat setempat membersihkan lingkungan sekitar, terutama pada saluran air atau selokan dari sampah.
- Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk pengungsi. Lengkapi dengan fasilitas alat evakuasi, dapur umum, MCK, dan Pasokan air bersih. Bentuklah tim penanggulangan banjir di tingkat warga.
APABILA TERJADI BANJIR DI AREA ANDA, HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN ADALAH:
- Matikan listrik di dalam rumah dan hubungi petugas PLN untuk mematikan aliran listrik.
- Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
- Mengungsi ke daerah yang lebih tinggi sedini mungkin. Apabila akan meninggalkan rumah pastikan dalam keadaan terkunci dan aman.
HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH TERJADI BANJIR ADALAH:
- Secepatnya membersihkan rumah dan halaman dari sisa air banjir, lumpur, dan sampah.
- Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular, lipantikus, kecoa, lalat, dan nyamuk yang ikut terbawa aliran banjir.
- Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman kuman penyakit.
- Segera gunakan persediaan air bersih untuk mengurangi risiko diare karena penyakit ini paling sering menjangkit korban banjir.
- Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
- Terus ikuti perkembangan informasi mengenai banjir dari media serta petugas di komunitas anda.
Penulis Dia Hasbimaola
Prodi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kampus : IAIN Syekh Nurjati Cirebon