Mendagri Kunker Masifkan Gerakan Sejuta Masker di Kuningan

Informasi, Sosial602 views

KUNINGAN ONLINE – Hari Sabtu (15/08/2020) Pukul 09.00 WIB Kabupaten Kuningan kedatangan tamu spesial dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) H. M. Tito Karnavian. Kehadirannya ke Kuningan dalam rangka launching gerakan sejuta masker dan pengarahan kepada satuan tugas Covid-19 di Kabupaten Kuningan. Giat tersebut dipusatkan di pendopo Kabupaten Kuningan.

Iklan

Hadir dalam giat tersebut antara lain Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH., Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, M.Si., Walikota Cirebon Nasrudin Aziz,
Bupati Kabupaten Cirebon Imron Rosdiadi, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Dandim 0615 Letkol CZI Karter Joyi Lumi S.Ip., Dandim 0617 Letkol Inf Harry S, Dandim 0614 Letkol Inf Herry I, Dandim 0620 Kabupaten Cirebon Letkol Inf Sugir,
Danlanal Cirebon Letkol (laut) Afif Yuhadi, Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik Piliang M.Si., Dirjen Keuangan Daerah M Ardian Norvianto M.Si., Dirjen Politik dan Pemerintahan umum Dr. Drs Bahtiar M.Si., Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Dr.Drs Syafrizal ZA M.Si., SKPD Pemda Kuningan dan tamu undangan lainnya.

Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH., dalam sambutannya, mengatakan, menjadi suatu kebanggaan dan kegembiraan bagi masyarakat Kabupaten Kuningan atas hadirnya Bapak Menteri Dalam Negeri, bisa hadir di Kabupaten Kuningan walaupun masih dalam pandemic bencana non alam yaitu Covid-19 kami mengapresiasi dengan baik Bapak Menteri masih dapat menyempatkan hadir dan melaksanakan kunker di Kabupaten Kuningan.

Iklan

“Kami di jajaran pemerintahan Kabupaten Kuningan selalu melakukan upaya-upaya dan perlawanan terhadap Covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19,” tuturnya.

Untuk Kasus Covid-19 di Kabupaten Kuningan terhitung melandai melihat dari Jumlah kasus dan jumlah sembuh yang lebih cenderung banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19 dalam keadaan sembuh dan sehat.

“Kami tidak henti hentinya menghimbau kepada masyarakat dan melakukan kegiatan seperti pembagian masker, penyemprotan desinfektan serta sosialisasi kepada masyarakat terhadap dampak dan berbahayanya Covid-19,” ujarnya.

Lebih jauh, sambung Acep, menjelang Bulan Suci Ramadhan Kabupaten Kuningan kedatangan masyarakat yang melakukan mudik kurang lebih 80.000 masyarakat yang datang ke Kuningan.

“Kami melakukan beberapa upaya baik pengecekan kesehatan dan pembuatan sekat sekat untuk pemeriksaan kesehatan sebelum memasuki wilayah Kabupaten Kuningan. APBD kami di arahkan kepada pemberdayaan dan ketika pemulihan ekonomi kami terapkan. Alhamdulillah Kabupaten Kuningan saat ini sudah mulai kepada keadaan normal,” sambungnya.

Melihat saat ini kepedulian masyarakat atas penggunaan masker ketika berkegiatan mulai menurun, masyarakat mulai lebih tidak menggunakan masker dibandingkan menggunakan.

“Semoga kegiatan launching sejuta masker ini dapat mentriger masyarakat Kabupaten Kuningan untuk bersama sama kembali memperkuat rasa kepedulian untuk menggunakan masker dan hand sinitizer saat berkegiatan,” harapnya.

Sementara itu, Mendagri H. M Tito Karnavian, mengatakan, permasalahan Covid-19 ini adalah masalah Global yang berpengaruh kepada kita masyarakat Indonesia.

“Ini adalah Pandemic yang sangat luas dan memang menjadi perhatian Dunia serta WHO,” tuturnya.

Menurutnya, sebelum wabah Covid-19 memang dahulu juga pernah terjadi beberapa wabah yang menjadi perhatian dunia seperti Black Death, Spanish Flue dll.

“Ya walaupun kejadian tersebut hanya di benua Eropa, ini berbeda dengan wabah Covid-19 yang mencakup seluruh Dunia yang perlu menjadi perhatian kita semua,” ujarnya.

Lebih jauh, Dampak kepada daerah dengan adanya Pandemic Covid-19 ini sangat dirasakan baik di masyarakat maupun pemerintahan.

“Menyelamatkan kesehatan Publik menjadi prioritas utama tetapi menyelamatkan tertekannya ekonomi juga kita nilai sangatlah penting karena dapat ber effect kepada semua sektor dan lini,” ujarnya

Dirinya berpesan, saya hanya mengingatkan bahwa pulau jawa menjadi pulau terpadat penduduknya dengan jumlah sekitar 155 Juta jiwa. Melihat dari situ ketika kita sandingkan dengan krisis global ini akan berdampak kepada setiap wilayah dan peran para kepala daerah yang ada harus bekerja ekstra untuk dapat keluar dari zona tersebut.

“Jangan terlena dengan data. Apabila jumlah positifnya rendah dengan tingkat testing yang tinggi itu, berarti tingkat situsional kasus positif di wilayah tersebut rendah. Tetapi apabila jumlah positifnya rendah dengan tingkat testingnya sangat rendah di bawah dari jumlah populasi di suatu wilayah tersebut ini yang harus menjadi perhatian. Karena, tidak akan bisa menilai jumlah positif secara global di wilayah tersebut dan ini akan berbahaya,” ungkapnya.

Diakhir keterangnnya, sambung Tito, penyemprotan disinfektan di jalan-jalan besar yang terkena sinar matahari sangat tidak efisien dan mubazir.

“Andaipun perlu penyemprotan dilaksanakan di tempat tempat yang tertutup dan tidak terkena paparan sinar matahari. Dan, perlu diketahui juga penyemprotan desinfektan kepada tubuh manusia akan berdampak berbahaya dalam jangka panjang. Tiap-tiap regional wilayah, baik Cirebon, Majalengka dan Kuningan agar melakukan upaya upaya penekanan terhadap Covid-19 secara serentak agar kita dapat lebih tau perkembangan penyebran Covid-19,” pangkasnya. (AS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *