KUNINGAN ONLINE – Musibah kebakaran sebenarnya bisa saja dicegah, karena kebanyakan penyebab kebakaran yaitu bisa dari gas meledak atau konsleting arus listrik karena faktor kurang hati-hatinya manusia.
Di Kabupaten Kuningan sendiri, selama bulan Januari tercatat kejadian kebakaran sudah sebelas kali dengan total kerugian kurang lebih sekitar Rp 325.000.000.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol-PP Kuningan, M. Khadafi Mufti mengungkapkan, dari tahun ke tahun kejadian kebakaran karena human error atau kelalaian manusia.
“Saya harap untuk masyarakat agar tetap berhati-hati, buktinya kita sudah ada hampir 11 kasus di 2021 ini akibat semuanya dari kelalaian konsleting listrik,” ungkap Khadafi saat ditemui di kantornya, di jln Sudirman Kelurahan Awirarangan, Kamis (4/1).
Khadafi menjelaskan, salah satu faktor terjadi konsleting arus listrik adalah penggunaan lampu yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pihaknya juga mengingatkan, jangan hanya karena murah jadi membeli lampu yang asal-asalan sehingga bisa menimbulkan kebakaran.
“Penggunaan lampu atau alat penerangan yang tidak sesuai dengan SNI, ketika satu saat listrik mati kemudian menyala kan ini tekanannya tinggi, lampu yang biasa dan murah ini akan pecah, kalau pecahannya ini mengenai kasur atau mengenai barang yang mudah terbakar itu juga potensi timbulnya kebakaran,” jelasnya.
Khadafi juga mengimbau kepada warga, semua bencana yang terjadi termasuk kebakaran merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya Pemerintah Daerah, tetapi pemadam kebakaran.
“Ketika menghadapi semisal kebakaran, jadi apa yang masyarakat bisa bantu, lakukanlah tentunya dengan memperhatikan keselamatan. Jangan sampai ketika ada kebakaran hanya merekam, tapi tidak melaporkan tanpa mengambil tindakan, ini kan satu hal yang merugikan,” ujarnya.
Pihaknya berharap, apabila kedepannya ada kejadian kebakaran segera untuk melakukan tindakan maupun langsung melaporkan ke no UPT Damkar Satpol-PP Kabupaten Kuningan (0232) 871113.
“Jadi kedepannya, masyarakat di Setiap Desa ataupun pelosok dapat menghubungi no tersebut dan diharapkan lebih waspada terhadap potensi kebakaran yang terjadi,” pungkasnya. (OM/Ida)