Kemenag Kuningan, Penyuluh Agama Harus Optimalkan Medsos Dalam Berdakwah

KUNINGAN ONLINE – Kementerian Agama Kabupaten Kuningan mengajak para penyuluh agama supaya dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial dalam berdakwah. Ajakan tersebut didukung dengan pembinaan penyuluh agama tentang konten dan metode dakwah melalui medsos. Sebanyak 40 penyuluh agama di lingkup Kemenag Kuningan mengikuti pembinaan yang digelar di Hotel Ayong Kuningan.

Iklan

Kasi Bimbingan Masyarakat Islam selaku penyelenggara acara, H. Ahmad Fauzi menerangkan, kegiatan itu dilakukan dalam rangka memberikan pembinaan sekaligus memotivasi para penyuluh agama dalam melaksanakan tugasnya, yaitu berdakwah di wilayahnya masing-masing.

Iklan

“Kami ingin para penyuluh agama di Kuningan mulai berdakwah dengan memanfaatkan teknologi, supaya mengikuti perkembangan zaman,” kata Fauzi, Senin (28/9/2020).

Menurutnya, selain memberikan pemahaman tentang pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah, para penyuluh juga diingatkan supaya tidak mudah menyerap informasi yang bersumber dari medsos. Dia mengingatkan, informasi dari medsos harus disaring sebelum disharing, supaya tidak terjerat pada penyebaran informasi hoax atau berita bohong.

Iklan

“Selain menghadirkan narasumber yang fokus pada kajian isi dakwah dan tata kelola medsos, kami hadirkan juga dari pihak kepolisian supaya menerangkan Undang-undang Informasi teknologi atau ITE. Ini penting supaya para penyuluh agama tidak sembarangan dalam membuat konten dakwahnya,” kata Fauzi.

Hal serupa disampaikan Kepala Kantor Kemenag Kuningan, Dr. H. Hanif Hanafi di sela pembukaan acara tersebut. Menurut dia, pemanfaatan sarana media sosial harus terus dioptimalkan meski beberapa di antara penyuluh sudah ada yang menggunakan jenis-jenis medsos seperti Facebook, instagram, youtube, dan lain sebagainya.

“Setelah pembinaan ini kami harapkan semakin banyak yang memanfaatkan medsos sebagai sarana dakwah. Adapun tentang konten atau isinya, harus tetap dalam koridor peraturan perundang-undangan tentang penggunaan medsos,” tuturnya.

Sementara, salah satu narasumber acara, Imam Sunandar menerangkan pengelolaan media sosial yang sesuai aturan yang berlaku.

Menurutnya, selain mengikuti perkembangan zaman, penggunaan medsos dalam berdakwah cukup menarik karena bisa menghasilkan penghasilan tambahan. Hanya saja, lanjut dia, untuk mendapatkan penghasilan seperti halnya para pendakwah nasional, seperti halnya Ustad Abdul Somad, Aa Gym, dan lain sebagainya, membutuhkan tim dan manajemen yang baik.

“Ada aturan dan tahapan yang harus dipahami oleh setiap penyuluh. Mulai dari kapan waktu mengapload video, seberapa sering mengunggah video dalam seminggu, video jenis apa yang harus dibuat, dan lain sebagainya. Ini membutuhkan konsistensi dan kesabaran sebelum akhirnya bisa dilihat banyak orang, diikuti, dan menghasilkan penghasilan tambahan,”  pungkasnya. (OM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *