Kadinkes Kuningan : Dari 10 Kandidat Penerima Vaksin, 5 Berhalangan

KUNINGAN ONLINE – Pada saat launching Imunisasi Vaksin Covid-19 yang dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Garawangi, Kamis (28/1). Dari 10 kandidat yang sudah terdaftar, hanya 5 orang yang telah melaksanakan suntik Vaksin Covid-19 tersebut.

Iklan

Kepala Dinas Kabupaten Kuningan, Susi Lusyanti mengatakan, dari 10 kandidat yang akan divaksin, 5 kandidat tidak jadi menerima vaksin karena alasan kelebihan umur dan tensi tinggi.

Iklan

Mereka yang tidak jadi disuntik vaksin, Susi menjelaskan, dengan berbagai alasan, di antaranya karena sedang dalam tugas, usia lebih dari 59 tahun, dan faktor kesehatan.

“Lima peserta yang tidak jadi disuntik pada agenda Launching Vaksinasi Covid-19 tersebut adalah Ketua DPRD Kuningan (Nuzul Rachdy) dengan alasan usia lebih 8 bulan, Ketua TP PKK (Hj Ika Rahmatika) dengan alasan kesehatan / tensi darah tinggi,” jelas Susi kepada awak media.

Iklan

Kemudian, Kapolres Kuningan (AKBP Doffie Fahlevi S) yang diwakilkan kepada Kasi Propam, Iptu Asep, Ketua MUI Kuningan (karena faktor usia) diwakilkan, dan Ketua Pengadilan Negeri Kuningan yang juga diwakilkan.

Sementara, 5 peserta lainnya, Wabup Kuningan (HM Ridho Suganda), Dandim 0615/Kuningan (Letkol Czi David Nainggolan), Kepala BPBD (Indra Bayu), Kepala Kajari (L Tedjo Sunarno), dan Kepala Kemenag Kuningan (H Hanif), terpantau mendapat suntikan Vaksin COVID-19 oleh petugas nakes Dinkes Kuningan.

Dalam laporannya, Kadinkes Susi menerangkan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah 7.720 Vial Vaksin COVID-19 dari Pemprov Jabar, pada Rabu (27/01) kemarin.

“Untuk launching Vaksinasi tingkat Kabupaten Kuningan dilaksanakan hari ini. Kita sudah punya sejumlah 41 tenaga vaksinator untuk pelaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah Kuningan,” terangnya.

Dari keempat puluh satu tenaga vaksinator tersebut, lanjut Susi, di antaranya 37 orang tersebar di seluruh Puskesmas, 2 orang di RSUD 45 dan 2 orang di RSUD Linggajati.

“Untuk tenaga vaksinator lain, di RS Swasta misalnya, kita akan lakukan pelatihan terlebih dahulu dalam waktu dekat ini,” ujarnya.

Susi menyebutkan, kesiapan lainnya dalam pelaksanaan vaksinasi ini adalah terkait logistik yang tersedia. Pihaknya mengatakan di tiap Puskesmas sudah siap tempat penyimpanan agar Vaksin yang didistribusikan mulai kemarin, bisa tetap aman.

“Tahap pertama ini jenis Vaksinnya Sinovac, nanti tahap berikutnya mungkin beda jenis/merk. Untuk Sinovac bagi warga yang berusia antara 18 hingga 59 tahun,” sebutnya.

Untuk masyarakat yang kontra, pihaknya menerangkan akan terus memberikan edukasi dan meyakinkan bahwa vaksin itu aman, selain itu pemberian vaksin ini upaya bersama-sama yang harus di dukung untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Susi juga menerangkan, setelah 14 hari dari pemberian vaksin, peserta akan di verifikasi kembali untuk pemberian vaksin ulang.

Gejala dari pemberian vaksin sendiri terbilang macam-macam tapi masih dalam batas wajar.
“Jadi gejalanya macem macem, ada yang ngantuk, ada yang mual, ada yangg diare, ada yg demam tapi semuanya ringan, gejalanya biasa,” pungkasnya. (OM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *