KUNINGAN ONLINE – Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan Karangkancana melakukan pengawasan melekat pada kegiatan Pemungutan dan Penghitungan Suara (P2S) agar Pemilu dapat berjalan dengan jujur, adil, berkualitas serta semua penyelenggaranya dapat menjaga integritas.
Dalam langkah-langkahnya, Panwascam Karangkancana telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat pengawasan dan pemahaman di tingkat Pengawas Desa dan Pengawas TPS sebagai garda terdepan dalam proses pengawasan Pemilu.
Aldi Nurcahya, Ketua Panwascam Karangkancana, menyampaikan bahwa persiapan yang matang menjelang Pemilu 2024, merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan dalam pemungutan dan penghitungan suara (P2S) di TPS.
“Kesuksesan Pemilu ini tentu saja diawali dengan persiapan yang matang dan maksimal, kami melihat persiapan yang dilakukan oleh teman-teman PPK, PPS dan KPPS begitu maksimal, kami selalu beroordinasi dengan mereka, serta support system dari unsur Forkopincam sungguh sangat luar biasa,” singkat Aldi ke awak media, Rabu, Rabu (28/2/2024).
Meski dianggap maksimal, namun Panwaslu Kecamatan Karangkancana memberikan beberapa rekomendasi kepada Panitia Pemilihan kecamatan atau disingkat PPK agar memperhatikan lokasi TPS agar nyaman dan aman.
Seperti yang diungkapkan oleh Ikbal Tawakal Kordiv Pencegahan, Hukum dan Humas bahwa hasil pengawasan yang dilakukan bersama para PKD didapatkan bahwa ada TPS yang dianggap kurang nyaman karena lokasinya kurang luas (sempit) dan terlihat kotor, untuk itu kami merekomendasikan agar di pindahkan ke tempat yang lebih layak.
“Selain itu kami mengingatkan agar dilakukan persiapan karena khawatir terjadinya hujan, khawatir ada perlengkapan pemilu yang terkena air hujan. Seperti kita tahu bahwa kenyamanan TPS merupakan salah satu aspek yang penting agar pemilih merasa senang datang ke lokasi pencoblosan,” ungkapnya.
Pada tahapan pengawasan pencoblosan, Panwaslu Kecamatan Karangkancana mengerahkan sebanyak 67 pengawas TPS yang tersebar di Sembilan desa yang ada di Kecamatan Karangkancana.
“Alhamdulillah, tim kami semuanya solid dan sehat. Sebanyak 67 Pengawas TPS bertugas dengan baik, mereka secara rutin melaporkan situasi dan kondisi di lapangan kepada kami melalui pengawas desa serta memberikan laporan di aplikasi Siwaslu yang disediakan oleh Bawaslu. Jika ada hal yang perlu di komunikasikan, kami langsung responsif untuk terjun ke lapangan,” Ujar Indah Rahmawati Kordiv Penanganan Sengketa.
Ada beberapa titik TPS yang menjadi perhatian yaitu di Dusun Indrahayu Desa Karangkancana sebanyak 2 TPS, di Dusun Banjaran Desa Jabranti ada 2 TPS dan di Dusun Cipari Desa Margacina sebanyak 2 TPS. Jadi total ada 6 TPS yang dianggap cukup rawan karena dilihat dari aspek geografis dan sosiologis.
“Kami melakukan pemetaan TPS yang dianggap rawan karena factor bencana dan factor lainya, kira-kira ada sekita 6 TPS yang menjadi pusat perhatian. Alhamdulillah tim kami sudah turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan melekat saat pencobolasn,” ujar Ikbal kembali yang di dampingi oleh Ketua Panwascam Karangkancana.
Pada proses pemungutan suara tidak ada kejadian khusus atau hal yang perlu di luruskan, semua berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan yang sudah di persiapkan sebelumnya.
“Alhamdulillah, proses pemungutan suara berjalan dengan lancar. Tidak ada masalah atau aduan dari Pengawas TPS maupun dari masyarakat yang kami terima, artinya pemungutan suara sukses tanpa ekses,” ungkap Indah lebih lanjut.
Sementara itu, pada proses penghitungan surat suara juga relatif berjalan dengan lancar, tidak ada kendala yang cukup berarti. Namun berdasarkan laporan yang di terima oleh Panwaslu kecamatan Karangkancana bahwa ada beberapa TPS yang berpindah karena situasi hujan sehingga kurang kondusif, TPS dipindahkan ke gedung pemerintahan seperti balai desa, balai dusun bahkan sekolah.
“Penghitungan sempat terkendala karena hujan, kami menerima laporan dari PKD bahwa ada beberapa TPS yang memutuskan untuk berpindah karena khawatir lampiran C hasil terkena air hujan. Namun itu semua berdasarkan kesepakatan antara KPPS, Pengawas TPS dan dari saksi, mereka sepakat pindah,” ujar Ikbal.
Proses penghitungan surat suara dan administrasi kepemiluan cukup menyita waktu sehingga banyak petugas yang terlihat kelelahan dalam melaksanakan tugas.
“Penghitungan cukup lama, ada Pengawas TPS yang sakit sebanyak satu orang di Desa Kaduagung, namun bisa langsung di back up oleh Pengawas Desanya. Yang sakit di tangani oleh petugas kesehatan dari puskesmas Karangkancana, sakit kepada dan sakit perut,” ungkap Aldi sebagai kordiv SDM.
Proses penghitungan suara dilakukan dengan transparan dan disaksikan oleh para saksi dari berbagai partai politik yang menjadi kontestan pemilu kali ini.
“Sampai pukul 04.00 Wib pagi, kami melakukan monitoring baru sekitar 20 TPS yang sudah selesai melakukan proses tungsura, sisanya belum selesai,” ungkap Indah Semua TPS selesai melakukan penghitungan suara sekitar pukul 09.00 Wib. (OM)