Harlah Ke 56 : Persatuan Pemuda Pelajar Purwasari Harus Bersinergis Untuk Pembangunan Desa

KUNINGAN ONLINE – Persatuan Pemuda Pelajar Purwasari (P4) merayakan harlah ke-56, Sabtu (14/2) di GOR Purwasari. Kegiatan tersebut dilakukan secara sederhana dan menerapkan protokol kesehatan.

Iklan

Acara hanya dihadiri oleh Kepala Desa, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lurah-lurah dari setiap dusun, tokoh masyarakat, dan perwakilan pengurus P4. Perlu diketahui, seharusnya perayaan harlah P4 dilaksanakan pada 6 Februari bertepatan dengan hari lahirnya, yaitu 6 Februari 1965.

Iklan

Ketua P4 Cabang Jaya (Menaungi Masyarakat Purwasari di Perantauan), Ade Kurnadi menyampaikan, ketika masa pandemi pun, P4 berperan besar dalam mencegah penyebaran Covid-19.

“Ketika pandemi p4 aktif membantu masyarakat dalam pencegahan, P4 membagikan sembako kepada masyarakat, membagikan masker, pemasangan baliho disetiap dusun dan menyumbangkan APD kepada pemerintah desa,” ujarnya.

Iklan

Kepala Desa Purwasari, Uha Minarti mengajak P4 bersinergis dengan Pemerintah Desa Purwasari karena masih banyak pembangunan desa yang butuh campur tangan P4 dalam mewujudkannya.

“P4 memang selalu membantu Pemdes, baik tenaga maupun dana dalam pembangunan yang terjadi di Purwasari, sebagai contoh yang sudah dilakukan adalah pembangunan Mesjid Hidayatul Islam Purwasari,” terangnya.

Selain itu, Kepala Desa juga memberikan pesan agar P4 jangan sampai musnah harus tetap berdiri sebagai bentuk menghargai para pendirinya yang sudah membimbing sampai saat ini.

“Banyak tokoh yang bisa memberikan saran, jadi jangan malu untuk meminta saran atau bantuan. Mari bekerja sama, baik pengurus lama maupun pengurus baru mempunyai kesempatan yang sama,” pesannya.

Di balik berdirinya P4 ada tiga tokoh yang mengaggas, yaitu H.Atang, H. Udin dan H. Ending (alm). H. Atang yang hadir dalam acara memberikan pesan.

“Saya harap P4 tetap eksis, yang terpenting bermanfaat bagi masyarakat Purwasari. Marilah kita sama-sama membangun desa. Kita akan berdosa jika ada masyarakat Purwasari yang tidak makan, ini tugas kita, ini keprihatinan kita,” ujar Atang.

Atang juga menerangkan, dalam menjalankan suatu organisasi kita harus mempunyai tiga sikap, pertama tidak mudah baper atau terbawa perasaan, yang kedua harus menerima keanekaragaman, dan yang terakhir perlu pengorbanan sehingga bisa mempunyai satu visi misi yang sama.

“Dalam organisasi itu jaketnya saja berbeda-beda, ada yang merah, putih, biru, kuning tapi ketika masuk kedalam P4, jaketnya harus sama, yaitu jaket P4. Kita boleh berbeda pandangan politik, tapi tetap kita harus membina bagaimana P4 ini bertujuan untuk persatuan. Saya sering bilang, jangan mau diperalat partai politik, kalau bisa kita yang memperalat partai politik,” pungkasnya. (Ida/Mgg)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *