KUNINGAN ONLINE – Meski ditengah Pandemi Covid-19, puluhan bahkan ratusan kantong polybag berjejer rapi di pekarangan rumah-rumah warga di Desa Nangka, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan.
Polybag tersebut berisikan berbagai macam tanaman sayur mulai dari tomat, cabai, selada, bawang dan jenis lainnya. Warga sengaja menanam sayuran dengan menggunakan media kantong polybag untuk memperkuat ketahanan pangan selama masa pandemi covid-19. Penanaman tersebut merupakan inovasi yang dilakukan pihak Desa Nangka sejak 6 bulan lalu.
Salah seorang warga yang menanam banyak sayuran di pekarangan rumahnya ialah Eli Nurlaeli. Ibu rumah tangga ini mengaku mendapat banyak manfaat dengan menanam sayuran di pekarangan rumah.
Menurut Eli dengan menanam sayuran sendiri di pekarangan rumah membantu ekonomi keluarga di masa pandemi. Saat ini Ia tidak perlu lagi membeli bahan-bahan dapur seperti cabai, tomat dan sayur.
“Sangat bermanfaat untuk meningkatkan gizi keluarga. Kemudian membantu ekonomi keluarga, sekarang ga perlu repot beli cabai dan tomat lagi. Kalau mau bikin sambel tinggal petik, kalau mau masak sayur, sayurnya juga tinggal petik,” kata Eli saat ditemui dirumahnya, Rabu (16/09/2020).
Hasil panen dari penanaman tersebut kata Eli selain dinikmati sendiri oleh keluarganya, sebagian juga dibagikan kepada tetangga ataupun ditukar dengan hasil panen lain.
Ada hal menarik juga yang dialami Eli semenjak menanam sayur di pekarangan rumah. Banyak pedagang keliling seperti mie ayam dan bakso yang menukar dagangannya dengan sayur milik Eli.
“Karena saya menanam sawi, saat panen biasanya penjual mie ayam dan bakso minta sawinya dan ditukar dagangan mereka. Jadi saya itu beli mie ayam bakso dengan ditukar sayuran itu tadi,” ucap Eli.
Selain Eli, hal yang sama juga dilakukan Sarjo. Memanfaatkan pekarangan rumah yang cukup luas, Sarjo menanam berbagai jenis sayur-sayuran seperti tomat, cabai, pakcoi, sawi hingga peria atau pare.
Hasil panen selain dipakai untuk memasak sehari-hari oleh keluarganya, Sarjo juga menjual sebagian hasil panen sayuran di pekarangan rumahnya.
“Alhamdulillah sudah sering panen, hasilnya dipakai sendiri dan dijual, lumayan buat nambah-nambah penghasilan,” kata Sarjo.
Saat ini hampir 90 persen warga Desa Nangka memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam sayuran. Hal itu tidak terlepas dari upaya Pemerintah Desa Nangka yang menginginkan warganya bisa hidup mandiri ditengah pandemi.
Sementara, Kepala Desa Nangka, Sukmana menjelaskan jika program penanaman sayuran di pekarangan rumah warga sudah berjalan selama tujuh bulan. Hal itu bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan warga.
“Ini sudah berjalan selama 7 bulan untuk menjaga ketahanan pangan Desa Nangka di masa pandemi. Kita membentuk kelompok wanita tani untuk mensosialisasikan penanaman sayuran di pekarangan rumah masing-masing,” ungkap Sukmana dikantornya.
Pemerintah Desa Nangka berencana membuat bank sayur untuk menampung hasil panen warga untuk kemudian dijual dan hasil penjualannya dapat memberikan pemasukan bagi warga desa.
“Alhamdulillah hampir 90 persen kebutuhan pangan warga Desa Nangka terutama sayuran bisa diambil dari pekarangan rumah.
Kedepannya kita akan membuat bank sayur untuk menampung hasil panen warga dan kemudian dijual,” pungkasnya. (OM)