Dampak PPKM Masyarakat Hadiahi Bupati Kuningan Dengan Sandal Jepit dan Korek Kuping

KUNINGAN ONLINE – Akibat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat membuat empat komponen masyarakat mendatangi Bupati Kuningan, sekitar pukul 9.00 WIB.

Awalnya empat komponen masyarakat itu terdiri dari Paguyuban Pedagang Pasar Kepuh (PASAL), Kibar 19, Forum Masyarakat Kuningan (Formatku) dan Paguyuban Pasar Ciawigebang melaksanakan aksi di depan kantor Pemda Kuningan.

Iklan

Namun, karena kondisi masih pandemi Covid-19, mereka akhirnya melakukan audiensi dengan diterima langsung oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama di ruang rapat Purbawisesa.

“Iya tadinya kami akan melakukan aksi di depan kantor Bupati. Cuman karena kondisi saat ini pandemi Covid-19, maka disarankan untuk audiensi dan kami menyoroti pada aturan PPKM yang dirasakan banyak memberatkan masyarakat,” ujar Atang ketua Formatku, kepada wartawan, Senin (19/7).

Iklan

“Ada beberapa aturan PPKM Darurat di Kabupaten Kuningan ini yang dirasa sangat memberatkan masyarakat. Malah mematikan roda perekonomian dan tidak adanya jaminan hidup dari pemerintah,” tambahnya.

Untuk menyuarakan aspirasi tersebut, pihaknya bersama rekan-rekan lain menolak aturan-aturan yang menyengsarakan rakyat ini hingga ada putusan dirubah.

Sementara, sekretaris PASAL Andi Akbar menegaskan tuntutannya dengan disingkat ULTIMATUM (Ungkapan Lubuk Hati Lima Tuntutannya Masyarakat) Kuningan.

“Diantaranya adalah tuntutan untuk membuka masjid untuk menyelenggarakan Sholat Idul Adha, Cabut Pembatasan waktu (jam) operasional usaha, hentikan penyekatan jalan, laksanakan pembelajaran di sekolah dengan tatap muka menggunakan prokes dan penuhi hak-hak masyarakat sesuai konstitusi,” tegasnya.

Terpantau, di akhir audiensi. Perwakilan dari komponen masyarakat memberikan hadiah untuk Bupati Kuningan berupa sendal jepit, korek kuping (Cotton Bath), obat tetes mata
.

“Ya korek kuping ini benda yang biasa dipakai untuk membersihkan telinga dari kotoran. Ini permintaan masyarakat pada pemerintah agar bisa lebih peka mendengar keluh kesah mereka,” ujarnya.

Sementara, sandal jepit adalah menandakan masyarakat lapisan bawah. Pemberian sandal jepit ini ditujukan massa audiensi, agar pemerintah tahu bahwa mereka banyak mengurus masyarakat yang tidak semuanya mampu dan ada di “atas”.

“Pak Bupati juga pasti pernah merasakan ketika berada di bawah. Di saat ini banyak masyarakat bawah yang butuh uluran akibat diterapkannya PPKM, Pak Bupati harus peka akan hal ini,” terangnya.

Kemudian, satu benda lagi berupa obat tetes mata, ditujukan mereka sebagai teguran pada pemerintah agar lebih peka melihat apa yang sedang terjadi pada warganya.

Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama menerima hadiah dari perwakilan komponen masyarakat dan akan segera ditindaklanjuti hasil dari audiensi tersebut. (OM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *